Madiun (ANTARA) - Wali Kota Madiun Maidi didampingi Forkopimda Kota Madiun dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) meninjau kesiapan sejumlah tempat layanan publik dan fasilitas umum yang ada di wilayah setempat terkait pencegahan dan penanggulangan virus corona atau COVID-19 di Kota Pecel.
Sejumlah layanan publik dan fasilitas umum yang ditinjau, antara lain gudang gula di PG Redjo Agung Baru, gundang beras di Bulog Sub Divre IV Madiun, mal, dan pasar swalayan, kantor perbankan, serta apotek.
Wali Kota Madiun Maidi menyatakan tujuan kegiatan tersebut untuk memastikan semua kebutuhan warga di Kota Madiun aman dalam menyikapi penanganan virus corona.
"Karena ada imbauan untuk belajar di rumah, imbauan untuk tidak bepergian dan lain sebagainya, masyarakat kemudian panik dalam membeli barang-barang kebutuhan. Saya tegaskan itu tidak perlu dilakukan, karena stok barang kebutuhan tersedia cukup. Bahkan aman sampai beberapa bulan ke depan," ujar Wali Kota Maidi di sela kegiatan peninjauan, Senin (16/3).
Maidi memastikan hal itu dengan melihat langsung stok gula dan beras di gudang masing-masing. Hasilnya, stok gula dan beras sangat mencukupi, bahkan berton-ton.
Masyarakat tidak perlu khawatir. Masyarakat diminta cukup berbelanja seperlunya seperti biasa. Tidak perlu memborong untuk stok di rumah, karena hal itu malah membuat masyarakat yang lain terpengaruh.
"Kalau di pasar barang langka dan mahal, pemerintah dalam hal ini Bulog siap melakukan operasi pasar. Saat ini memang belum karena dirasa belum perlu," tegas Maidi.
Di samping meninjau stok pangan, Wali Kota juga memastikan instruksi penyediaan fasilitas kebersihan di instansi dan fasilitas umum berjalan baik. Semua tempat yang dikunjungi sudah melengkapi fasilitas tersebut, mulai tempat cuci tangan, hand sanitizer, hingga alat pengukur suhu badan.
Seperti saat berkunjung di mal dan perbankan. Bahkan, petugas keamanan setempat sigap berkontribusi dalam penanggulangan penyebaran virus tersebut. Setiap nasabah diberhentikan sejenak untuk diukur suhu tubuhnya.
"’Untuk urusan alat kebersihan sudah cukup baik. Semua peralatan yang dibutuhkan juga tersedia. Ini tandanya instruksi dilakukan dengan baik," katanya.
Namun, pihaknya tak membantah berkurangnya stok hand sanitizer di apotek. Bahkan, sudah dalam posisi habis terjual. Masyarakat tidak perlu panik, sebab dapat diganti dengan larutan alkohol yang dapat dibeli di apotek.
Maidi menambahkan cuci tangan dengan sabun di air mengalir juga tak kalah baiknya.
"Masker masih relatif aman. Cuma untuk hand sanitizer agak langka dan mahal. Tetapi yang terpenting cuci tangan pakai sabun dan selalu tingkatkan pola hidup bersih dan sehat," kata dia. (*)