Bogor (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang memimpin langsung pencegahan dan antisipasi penyebaran virus corona alias COVID-19 di Kota Surabaya dinilai sigap dan terbukti sampai saat ini belum ada kasus corona di Ibu Kota Provinsi Jatim itu.
Siaran pers yang diterima di Bogor, Sabtu, menyebutkan Tri Rismaharini yang karib dengan sapaan Risma turun tangan langsung memimpin sosialisasi hidup bersih dan sehat di tengah masyarakat sudah sejak sebelum ramai wabah virus corona.
Salah satu sosialisasi yang dilakukan Risma adalah dengan mengajak masyarakat mencuci tangan menggunakan sabun secara rutin sebelum dan setelah beraktivitas.
Baca juga: Ketua Peradi: Risma seharusnya bisa jadi teladan
Langkah antisipasi lainnya yang dilakukan Risma adalah melalui Pemerintah Kota Surabaya yakni menyiapkan ratusan ribu masker untuk warganya, sehingga pada saat virus corona ramai dibicarakan, di Kota Surabaya memiliki persediaan masker yang cukup.
"Sebetulnya saat itu saya minta Dinas Kesehatan Kota Surabaya untuk menyimpan persediaan masker. Sekarang masker itu sudah didistribusikan di kelurahan. Bisa dicek di kantor kelurahan dan di Puskesmas," ucapnya.
Penyimpanan masker yang dilakukan Wali Kota Surabaya, sesungguhnya untuk mengantisipasi bencana jika Gunung Kelud meletus. Namun, ternyata wabah virus corona yang menyebar, sehingga masker itu dimanfaatkan untuk antisipasi penyebaran virus corona.
Baca juga: Pemkab Magetan isolasi anggota keluarga dari pasien COVID-19 yang meninggal
Langkah lainnya yang dilakukan Tri Rismaharini adalah meniadakan sementara kegiatan car free day atau hari tanpa kendaraan di semua lokasi mulai Minggu (15/3) besok, sampai kondisinya dinyatakan aman.
Beberapa ruas jalan yang selama ini menjadi lokasi car free day adalah Jalan Raya Darmo (Taman Bungkul), Jalan Tunjungan, Jalan Jemur Andayani, Jalan Kembang Jepun dan Jalan Raya Kupang Indah.
Baca juga: Mendagri nyanyi "Gemu Famire", Risma berjoget Maumere
Sebelumnya diberitakan, Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair) memeriksa tujuh orang dengan status orang dalam pemantauan (ODP), dua orang di antaranya sempat dirawat inap, tapi semuanya dinyatakan negatif corona. (*)