Jakarta (ANTARA) - Petenis juara lima kali Grand Slam dan mantan peringkat satu versi WTA Maria Sharapova secara resmi mengumumkan berhenti dari karier tenis setelah 28 tahun berjuang di olahraga ini.
Keputusan itu dia umumkan dalam bentuk esai yang berisi kisah perjalanannya yang khusus ditayangkan oleh sebuah laman berita serta dalam akun Instagramnya @mariasharapova, Rabu.
Dalam esainya, petenis jelita berusia 32 tahun asal Rusia itu menulis: "Tenis, Aku ucapkan selamat tinggal. Dalam curahan hidupku pada tenis, tenis memberiku hidup. Aku akan merindukannya setiap hari. Aku akan rindu latihan dan rutinitas harian: bangun saat fajar, mengikat tali sepatu kiriku sebelum yang kanan, dan menutup gerbang lapangan sebelum aku memukul bola pertama hari itu.
Aku akan merindukan timku, pelatihku. Aku akan rindu saat-saat duduk dengan ayahku di meja latihan. Jabat tangan saat kalah atau menang, atlet, meski mereka tahu atau tidak, yang mendorongmu menjadi yang terbaik," tulis Sharapova.
"Melihat kembali ke belakang, aku sadar bahwa tenis adalah puncak tertinggi. Aku telah melalui banyak bukit, namun pemandangan dari puncak itulah yang sangat hebat. Setelah 28 tahun dan lima gelar Grand Slam, aku siap untuk mendaki puncak lainnya untuk bersaing dalam medan yang berbeda.
Meski tidak menjelaskan tujuan selanjutnya secara gamblang, Sharapova menyiratkan sesuatu hal yang ingin ia nikmati.
"Ada sejumlah hal yang ingin kulakukan: kedekatan bersama keluarga. Menggunakan waktu sambil minum kopi di pagi hari. Liburan akhir pekan yang tidak terduga. Olahraga yang sesuai dengan keinginan saya (kelas dansa),"
"Tenis menunjukkan dunia kepadaku, dan tenis juga menunjukkan kepadaku apa yang sudah kulakukan. Begitulah cara saya menguji dan mengukur perkembangan diri. Dan apa pun yang saya pilih untuk tujuan berikutnya, gunung berikutnya, saya akan terus berjuang. Saya masih akan mendaki. Saya masih akan tumbuh," tutup Sharapova.
Selama kariernya, Sharapova mencatatkan hasil yang cukup gemilang. Selain lima gelar Grand Slam, dia juga menyabet 36 gelar WTA dan menghabiskan 21 pekan sebagai petenis top dunia.
Kesuksesannya bermula saat usia 17 tahun di Wimbledon 2004 dan diikuti gelar US Open dua tahun berikutnya. Dua tahun selanjutnya, dia meraih gelar di Australia Open 2008 dan terakhir menjuarai French Open 2012 dan 2014.
Sebagai tambahan, dia juga memenangi Kejuaraan WTA Tour 2004 dan Piala Fed 2008, ditambah medali perak Olimpiade London 2012.
Setelah menjalani operasi akibat cedera bahu, yang dilakukan beberapa kali, Sharapova sempat menuturkan keinginannya untuk menyudahi tenis karena cedera yang dia alami sangat mempengaruhi kemampuannya untuk bersaing di lapangan.