Surabaya (ANTARA) - Bakal calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin mengungkap kenangan yang rasanya tidak akan terlupakan bersama mendiang tokoh Nahdlatul Ulama KH Salahuddin Wahid atau akrab disapa Gus Sholah.
"Kami saling bersilaturahmi, khususnya ketika saya masih menjabat Kapolda Jatim," katanya usai mengantar jenazah Gus Sholah ke peristirahatan terakhir di pemakaman komplek Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, Senin.
Waktu itu, Machfud mengenang, pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng itu sering mengunjunginya ke Polda Jatim. "Begitu juga saya sering mengunjungi beliau di Jombang," ujarnya.
Saat sowan ke rumah Gus Sholah, Machfud kerap diajak makan bersama. "Di meja makan itu tidak ada kesan formal. Gus Sholah dan istrinya, Bu Nyai Farida, mengajak makan saya seperti sedang bersama adiknya sendiri," ucapnya.
Satu hal yang menurut dia tidak akan pernah dilupakan, Gus Sholah adalah sosok yang senang berbagi wawasan.
"Beliau itu wawasannya luas. Meskipun tokoh besar, kiai kharismatik, tapi beliau senang berdiskusi dengan siapapun. Wawasannya soal kebangsaan sangat luar biasa," katanya.
Machfud mengaku sempat membesuk adik kandung mendiang Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid itu ketika terbaring sakit.
Gus Sholah meninggal dunia di usia 77 tahun setelah sempat kritis dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta, pada pukul 20.55 WIB, Minggu (2/2).
"Saya dan seluruh bangsa Indonesia pasti berduka dengan meninggalnya Gus Sholah. Kita semua kehilangan sosok guru bangsa," ujar Machfud Arifin.
Machfud Arifin ungkap kenangan bersama Gus Sholah
Senin, 3 Februari 2020 22:25 WIB
Kita semua kehilangan sosok guru bangsa