Surabaya (ANTARA) - Anggota Badan Pemeriksa Keuangan Harry Azhar Azis mewacanakan indeks public service sebagai indikator untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.
"Suatu daerah dapat diukur tingkat kesejahteraannya dengan melihat beberapa indikator, yaitu IPM, PDRB, tingkat pengangguran, indikator kemiskinan, dan gini ratio, termasuk pentingnya indeks public service," ujar Harry Azhar di sela dialog publik pengukuhan pengurus Keluarga Alumni Universitas Jember (KAUJE) periode 2020-2024 di Surabaya, Sabtu.
Menurut dia, selain indikator-indikator yang selama ini digunakan, sangat perlu menambah satu indikator yaitu indeks public service.
Indikator itu tentang bagaimana pelayanan publik dilakukan, berapa waktu pelayanan pubik seperti mengurus izin mendirikan bangunan (IMB), kemudahan dan kecepatan maupun tentang perizinan lainnya.
Harry Azhar menjelaskan, public service sebagai indeks kesejahteraan dapat menjadi ukuran dan pemerintah daerah benar-benar mengalokasikan anggaran untuk pelayanan publik, sehingga berdampak langsung bagi peningkatan kemakmuran rakyat.
Sementara itu, Pemerintah Jawa Timur pada 2020 memproyeksikan tingkat pertumbuhan ekonomi antara 5,4 persen hingga 5,8 persen dan saat ini tingkat pertumbuhan ekonomi wilayah setempat mencapai 5,7 persen.
Anggota BPK wacanakan indeks "public service" sebagai indikator ekonomi
Sabtu, 1 Februari 2020 18:45 WIB
Suatu daerah dapat diukur tingkat kesejahteraannya dengan melihat beberapa indikator