Surabaya (ANTARA) - Bozem atau tempat penampungan air di Simo Hilir, Kota Surabaya, Jawa Timur, yang saat ini memiliki luasan sekitar 1 hektare persegi akan diperlebar guna mengantisipasi banjir.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya, Erna Purnawati di Surabaya, Rabu, mengatakan sesuai rencana Bozem Simo Hilir bakal diperlebar dan didalamkan agar mampu menampung lebih banyak air.
"Jadi nanti luasannya menjadi sekitar 1,5 hektare persegi. Fungsinya selain menampung air, juga untuk kontrol atau pengereman aliran air," ujar Erna.
Menurut dia, bozem itu menampung beberapa aliran air yang berada di kawasan Darmo dan salah satunya di daerah Underpass Mayjend Sungkono. Aliran air sebelum menuju box culvert Banyu Urip, bakal ditampung dan dikontrol melalui bozem tersebut, sebelum dialirkan menuju box culvert Banyu Urip.
"Jadi nanti aliran air akan masuk ke bozem dulu, sebelum menuju box culvert di Banyu Urip," katanya.
Sementara itu, terkait rumah pompa petekan, Erna mengemukakan rencananya akhir bulan ini akan dilakukan lelang berikutnya untuk penambahan rumah pompa petekan dengan kapasitas 5 meter kubik. Sehingga nantinya, rumah pompa Petekan menjadi 25 meter kubik.
Selain itu, lanjut dia pihaknya juga bakal menambah konstruksi dua pintu air di sisi sebelah Timur.
"Saat ini satu pintu air sudah terbangun, nanti ditambah dua pintu air lagi, jadi totalnya ada tiga. Selain itu, sistemnya juga dibuat buka tutup, jadi perahu pelayaran bisa keluar masuk," ujarnya.
Menariknya, tambah dia rumah pompa ini fungsinya seperti gravitasi. Ketika elevansi permukaan air sungai tinggi, maka air kemudian akan dipompa menuju ke laut dan sebaliknya. Terlebih, desainnya pun juga dibuat heritage dan berbeda dengan yang lain.
Hal ini, sebut dia untuk menambah daya tarik wisata Sungai Kalimas. "Rencananya akan dibantu CSR (Corporate Social Responsibility) dari Pelindo untuk finishingnya nanti," katanya. (*)