Jember (ANTARA) - Pemerintah Kota Probolinggo, Jawa Timur, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mendirikan posko siaga bencana untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang terjadi di daerah itu.
"Cuaca sudah mulai meningkat dan ke depan nantinya akan lebih ekstrem lagi, sehingga perlu didirikan posko siaga bencana," kata Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin usai mengikuti apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana di halaman Kantor BPBD Kota Probolinggo, Senin.
Apel kesiapsiagaan bencana tersebut melibatkan personel TNI, Polri, BPBD, Tagana, Satpol PP, Damkar dan Linmas dengan total seluruh tim dalam siaga bencana sebanyak 350 orang, bahkan armada dan peralatan pun telah disiapkan di antaranya truk, perahu karet, lima motor trail, lima gergaji mesin dan empat mesin pompa.
"Jika curah hujan tinggi di wilayah selatan akan terdampak dari aliran sungai dari atas (Kabupaten Probolinggo). Saya minta selalu cek kondisi di sungai itu apakah berpotensi banjir atau tidak," ucap Wali Kota yang biasa dipanggil Habib Hadi itu.
Ia mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungannya karena beberapa titik genangan air yang terjadi di Kota Probolinggo disebabkan masih adanya tumpukan sampah yang menghambat drainase.
Sementara Kapolres Probolinggo Kota AKBP Ambariyadi Wijaya mengatakan pihaknya sudah memetakan mana-mana saja kawasan di Kota Probolinggo yang rawan terjadi bencana banjir.
"Kami sudah menyiapkan 350 personel gabungan yang siap bertindak ketika bencana terjadi, namun kami berdoa agar Kota Probolinggo dan sekitarnya terhindar dari bencana," katanya.
Selain banjir dari wilayah selatan, lanjut dia, Kota Probolinggo juga mewaspadai banjir di daerah Kampung Dok, Kecamatan Mayangan karena permukiman yang ada di paling utara dekat laut sering dilanda banjir ketika air laut meninggi ditambah genangan air akibat hujan.