Banyuwangi (Antaranews Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi menyiagakan tenda pengungsian, dapur umum, dan posko bencana yang ditempatkan di Balai Desa Alas Malang untuk korban banjir bandang di wilayah setempat.
"Sebagian warga yang rumahnya rusak berat ditampung sementara di tenda pengungsian, namun ada juga warga yang memilih tinggal sementara di rumah sanak saudaranya yang tidak terdampak banjir bandang," kata Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Banyuwangi Eka Muharam saat dihubungi di Banyuwangi, Jumat malam.
Banjir bandang menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Banyuwangi pada Jumat karena hujan deras yang turun dari lereng Gunung Raung di Kecamatan Songgon sejak Kamis (21/6) malam hingga Jumat.
Hujan tersebut menyebabkan longsor dan tumbangnya pohon-pohon di hutan lereng Gunung Raung, sehingga material longsor dan kayu gelondongan menyumbat sungai dan aliran permukaan. Saat hujan terus berlangsung, akhirnya terjadi banjir bandang di sepanjang Sungai Badeng, Sungai Binau, dan Sungai Kumbo.
"Sejumlah kecamatan yang dilewati Sungai Badeng yakni Kecamatan Songgon, Singojuruh, Rogojampi dan Blimbingsari sebenarnya terdampak dari banjir bandang tersebut, namun kondisi yang paling parah dan menerjang permukiman warga berada di Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh, sehingga kami fokus di sini dulu," tuturnya.
Berdasarkan data BPBD Banyuwangi tercatat sebanyak 328 unit rumah rusak akibat banjir bandang dengan rincian 23 unit rumah rusak berat (dua di antaranya tersapu banjir bandang), kemudian 80 unit rumah rusak sedang yakni terendam lumpur 20 cm hingga 1,2 meter dan 225 unit rumah rusak ringan, namun tidak ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut.
"Selain menyiagakan tenda pengungsian, kami juga menyiagakan dapur umum untuk meyuplai kebutuhan makan korban terdampak banjir yang jumlahnya mencapai lebih dari 300 kepala keluarga (KK)," katanya.
Ia menjelaskan Bupati Banyuwangi juga meminta seluruh material lumpur harus dibersihkan secara tuntas, sehingga sejumlah alat berat tetap bekerja hingga malam hari untuk membersihkan material lumpur, kayu dan batu yang terbawa arus sungai dan menerjang permukiman warga setempat.
Sementara Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas telah memerintahkan BPBD untuk menambah eskavator agar proses pembersihan bisa lebih cepat, sehingga empat alat berat dikerahkan untuk membersihkan material banjar bandang.
"Kami telah berkoordinasi dengan Kodim Banyuwangi untuk melakukan pembersihan. Eskavator dan truk-truk ditambah untuk mempercepat proses normalisasi pasir di rumah-rumah warga, jalan, dan jembatan, terutama jembatan agar bisa segera digunakan," kata Anas.
Ia mengatakan Pemkab Banyuwangi juga langsung mendirikan dapur darurat untuk para korban terdampak dan telah meminta pihak Bulog untuk mengeluarkan stok beras dalam membantu warga yang menjadi korban banjir bandang.(*)