Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menggelar kegiatan Dramacoustic English Massive, sebagai tolak ukur sejauh mana program yang telah berjalan.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan dengan Dramacoustic English Massive tersebut diharapkan bisa mengukur sejauh mana program yang telah berjalan selama empat tahun ini bermanfaat.
"Nah, ternyata indikatornya bagus semua. Kami akan lanjutkan English Massive karena program ini salah satu program yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia," katanya dalam keterangan tertulis di Kediri, Minggu.
Dramacoustic tersebut menjadi agenda tahunan dari program English Massive (Emass). Acara itu digelar Jumat (20/12) di IKCC Hotel Insumo Kota Kediri.
Pemkot Kediri juga meresmikan program baru yakni Quran Massive (Qurma),
"Kami akan lebih dalam lagi mempelajari Al-Quran secara gratis untuk masyarakat Kota Kediri. Tentunya mereka akan diberikan banyak hal selain membaca Al-Quran dan diselipi mengartikan. Intinya kami ingin ciptakan generasi di Kota Kediri yang unggul dan berdaya saing serta memiliki kesalihan," ujar dia.
Mas Abu menambahkan bahwa metode dalam Quran Massive harus membuat anak-anak nyaman dan senang.
"Kita bisa adopsi dari English Massive. Anak-anak harus fun dalam belajar. Mungkin nanti belajarnya selain di mushala atau masjid bisa di luar maupun di taman-taman yang ada. Kami akan coba seperti itu," ujarnya.
Mas Abu berharap dengan adanya English Massive dan Quran Massive, generasi penerus di Kota Kediri dapat menjadi generasi yang unggul dan memiliki kesalihan sosial.
"Supaya anak-anak kita ini tidak jadi orang yang pintar namun keblinger. Kami ingin mereka jadi orang yang pintar dan bermanfaat. Insya Allah kalau sudah seperti itu tidak ada lagi yang namanya teroris. Karena mereka tidak mudah ditipu apalagi didoktrin," ujar dia.
Peresmian program Quran Massive tersebut ditandai dengan pemukulan bedug oleh Wali Kota Kediri dengan didampingi tokoh agama, camat, dan kepala OPD terkait. Kemudian juga dilakukan penyerahan bendera secara simbolis kepada camat.
Sebelumnya, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar juga menyaksikan penampilan drama dari tiga finalis Dramacoustic 2019, yakni, Anak Mandiri Ngronggo, MCT 5 Mojoroto dan GBE Community Bujel.
Penampilan tiga finalis ini berhasil menarik perhatian dewan juri dan juga tamu undangan yang hadir. Anak Mandiri Ngronggo berhasil keluar sebagai juara I, lalu MCT 5 Mojoroto sebagai juara II, dan GBE Community Bujel sebagai juara III. Serta penghargaan The Best Shinning Tutor jatuh kepada Enny Mustika.
Acara tersebut semakin meriah dengan penampilan dua pianis cilik Gabby dan Richard, serta Kediri Bigband Orkestra, Cendana Singer dan Andi AFI.
Hadir dalam kegiatan ini Ketua PCNU Kota Kediri Abu Bakar Abdul Djalil, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Kediri Fauzan Saleh, perwakilan instansi vertikal Kota Kediri, para Kepala OPD terkait, camat, tutor Emass, penanggung jawab Emass, dan LPTQ.