Surabaya (ANTARA) - Calon Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur periode 2019-2024, Jamhadi optimistis daya saing Provinsi Jawa Timur menjadi nomor satu di tingkat dunia dan jadi sentra pertumbuhan ekonomi dunia.
"Jawa Timur merupakan provinsi kedua di Indonesia setelah Jawa Barat yang berkontribusi terhadap perekonomian nasional sebesar 17 persen," kata Jamhadi yang juga mantan Ketua Kadin Surabaya dua periode di Surabaya, Kamis.
Menurut dia, sebanyak 26 persen industri besar ada di Jawa Timur setelah Jawa Barat yang tercatat 27 persen dan industri kreatif di Jawa Timur menduduki posisi ketiga setelah Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Sedangkan di percaturan global, lanjut dia, Jawa Timur punya 38 foreign direct invesment (FDI) atau investasi langsung luar negeri dari berbagai negara. Hal ini, kata Jamhadi, menunjukkan bahwa Jawa Timur bukan hanya barometer Indonesia, tapi dunia.
Untuk itu, kata Jamhadi, yang menjadikan Jawa Timur gateway dan treadway terhadap global market sesuai dengan visi kami ialah sumberdaya manusia unggul, produktivitas meningkat, daya saing dan entrepreneur meningkat.
"Jika Tuhan meridhoi, saya yakin bersama Kadin Jawa Timur, daya saing Jatim menjadi nomor satu di tingkat dunia dan jadi sentra pertumbuhan ekonomi dunia," ujar Direktur Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Institute Jawa Timur di bawah kepemimpinan La Nyalla Mattaliti ini.
Menurut dia, selama kepemimpinan Ketum Kadin Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani dan Ketua Kadin Jatim, La Nyalla Mahmud Mattaliti eksistensi Kadin Jawa Timur terus diakui dunia melalui kegiatan dan kerja nyata.
Hal itu juga didukuang dengan adanya Surat Edaran Gubernur Jawa Timur tanggal 7 Oktober 2009 Nomor 513/14385/021/2009 Tentang Imbauan Kepada Jasa Konstruksi untuk Menjadi Anggota Kadin.
Kebijakaan dan kinerja Kadin Jatim di bawah kepemimpinan La Nyalla Mahmud Mattaliti menjadikan seluruh dunia usaha dan masyarakat lebih sejahtera. "Bersama Bapak La Nyalla, keanggotaan Kadin Jawa Timur terus bertambah. Maka, izinkan saya melanjutkan keberhasilan Bapak La Nyalla selama di Kadin Jawa Timur," katanya.
Jamhadi mengatakan ada beberapa hal yang diamanahkan La Nyalla kepada dirinya salah satunya ialah dipercaya memimpin Kadin Institute dan sebagai Tim Ahli Kadin Jatim. Kadin Institute tidak banyak di dunia dan di Indonesia cuma satu yaitu berada di Jawa Timur.
Dalam melaksanakan kegiatannya, Jamhadi senantiasa berkolaborasi bersama akademisi, bisnis, komunitas dan pemerintah. Ketika bersama akademisi, Jamhadi mengatakan pihaknya mempertemukan riset-riset yang dihasilkan dosen atau lembaga pendidikan dengan investor, tidak hanya investor nasional tapi juga dunia.
"Ketika bersama dunia usaha, semua usaha kami rangkul. Kami berupaya meningkatkan entrepeneurship dan juga kami catat keluhan-keluhan mereka terkait kebijakan, bahkan kami berikan pendampingan sampai usaha mereka maju," kata Jamhadi yang akan mengikuti Musda Kadin Jatim pada 18 Desember 2018, dimana pelaksanaan musda tersebut melibatkan Kadin kabupaten/kota dan asosiasi terkait di se-Jawa Timur.
Sedangkan ketika bersama komunitas, lanjut dia, pihaknya bekerja sama dalam memasarkan produk atau jasa. Komunitas juga dapat manfaat terhadap apa yang dunia usaha hasilkan. Begitu juga ketika bersama pemerintah, Jamhadi mengatakan selalu menyampaikan ide dan saran secara tertulis, untuk kemudian dibahas menjadi raperda hingga jadi perda.
CEO PT. Tata Bumi Raya ini mencontohkan Perda Ekonomi Kreatif yang harus dimiliki kabupaten/kota untuk mendukung tumbuh berkembangnya industri kreatif.
"Saya harap, Kadin Jatim terus memberikan kontribusi terhadap pendayagunaan potensi Jatim, daya saing usaha meningkat, pengangguran berkurang, neraca perdagangan surplus, dan kesejahteraan masyarakat merata hingga ke pelosok Jawa Timur," ujarnya. (*)
Jamhadi optimistis Jawa Timur jadi sentra pertumbuhan ekonomi dunia
Jumat, 13 Desember 2019 18:43 WIB
Jawa Timur merupakan provinsi kedua di Indonesia setelah Jawa Barat yang berkontribusi terhadap perekonomian nasional sebesar 17 persen