Manila, Filipina (ANTARA) - Senyum manis lifter Windy Cantika Aisah mengembang setelah memastikan diri meraih medali emas kelas 49 kg pada SEA Games.2019 di RSMC Ninoy Aquino Stadium, Manila, Filipina, Senin.
Apa yang diraih oleh atlet berusia 17 tahun ini memang membanggakan karena selain membawa emas juga mampu menciptakan tiga rekor sekaligus, yaitu pada angkatan snatch 86 kg, clean and jerk 104 kg dan total angkatan 190 kg.
Baca juga: SEA Games 2019: Windy Cantika sabet emas sekaligus pecahkan rekor dunia junior
Tidak hanya itu, Windy Cantika ternyata tampil pada kejuaraan dua tahunan itu cukup modis. Jika tidak mengenakan pakaian untuk angkat besi, bisa dipastikan banyak orang mengira jika dia adalah atlet cabang olahraga lain yang bukan mengangkat beban.
"Aku tipis ya? Ini adalah berkah doa dari kedua orang tua sehingga saya bisa seperti saat ini," kata Windy Cantika sambil tersenyum.
Baca juga: SEA Games 2019: Eko Yuli Irawan penuhi target rebut medali emas
Windy Cantika memang tidak seperti atlet angkat besi lainnya. Bahkan, dia selayaknya seorang atlet bola voli yang semampai alias langsing. Namun, jika ditanya soal kekuatan jelas nyata dan sudah dibuktikan dengan meraih emas SEA Games 2019.
"Ya, tiap hari latihan seperti biasa. Sesuai dengan program dari pelatih," kata Windy menambahkan.
Hasil terbaik di SEA Games 2019 ini akan dijadikan modal oleh untuk menghadapi banyak kejuaraan termasuk kualifikasi Olimpiade 2020 Tokyo, Jepang. Selain itu, emas yang diraih dipersembahkan kepada sang ayah yang saat ini sedang sakit.
Windy Cantika merupakan anak pasangan Asep Hidayat dan mantan lifter nasional Siti Aisyah. Bisa dipastikan gen juara memang mengalir pada gadis muda yang sudah beberapa kali mengharumkan nama bangsa itu.
Kemampuan yang dimiliki Windy Cantika ini juga diakui oleh Ketua Bidang Organisasi Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Besi Indonesia (PB PABBSI) sekaligus Manajer Pelatnas Angkat Besi, Sonny Kasiran.
Menurut dia, Windy adalah salah satu atlet istimewa. "Daya loncatnya tinggi seperti pemain voli. Dia lentur dan kuat. Saat ini masih remaja dan masanya masih panjang," katanya di sela kejuaraan berlangsung.
Meski demikian, kata Sonny, pembinaan terhadap Windy harus dilakukan dengan baik mengingat usianya masih muda. Rencananya tahun depan sistem pelatihan akan dimaksimalkan karena sudah memasuki usai 18 tahun.