Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menargetkan distribusi air dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan di Pasuruan mulai beroperasi pada akhir atau sekitar minggu ketiga Desember 2019.
"Maksimal minggu ketiga Desember 2019 Insyaallah mulai beroperasional distribusi air bersih dari proyek SPAM Umbulan," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kepada wartawan di Surabaya, Senin.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut bersama Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono dan jajaran kepala OPD pada akhir pekan lalu juga telah berkunjung ke SPAM yang terletak di Desa Umbulan, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan.
Kunjungan tersebut, kata dia, dilakukan dalam rangka percepatan operasional distribusi SPAM Umbulan yang merupakan proyek strategis nasional (PSN).
Baca juga: Gubernur Jatim : Air Umbulan Kualitasnya Nomor Satu Dunia (Video)
Sejak ditetapkan sebagai PSN pada 2017, kata dia, proyek SPAM Umbulan kini sejatinya sudah masuk tahap akhir pembangunan infrastuktur jaringan perpipaan dan pembangunan jaringan pipa kini di lima kabupaten dan kota sudah berjalan 96 persen.
Dari total 96,5 kilometer panjang jaringan pipa dari Kabupaten Pasuruan hingga Kabupaten Gresik, kini tersisa 10.900 meter jaringan pipa yang belum tersambung.
"Kami ingin mempercepat operasional air SPAM Umbulan untuk mengatasi kebutuhan air bersih di lima kabupaten dan kota, yaitu Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, dan Kabupaten Gresik," ucap gubernur perempuan pertama di Jatim itu.
Baca juga: Gubernur Meyakini Proyek Umbulan Beroperasi 2019
Jika distribusi air SPAM Umbulan yang memiliki debit 4.000 liter per detik ini beroperasi, diperkirakan ada 1,3 juta penduduk yang terbantu masalah kebutuhan air bersihnya melalui 300 ribu pelanggan baru PDAM.
Oleh karena itulah, demi percepatan pemenuhan layanan kebutuhan dasar masyarakat terhadap air bersih, Gubernur Khofifah menargetkan SPAM Umbulan bisa mulai dioperasikan dan mendistribusikan air bersih ke masyarakat secara bertahap.
Distribusi air bersih akan dilakukan mulai Kabupaten dan Kota Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo dan Kota Surabaya dengan titik akhirnya di Putat Gede.
"Sedangkan, dari Putat Gede sampai wilayah Kabupaten Gresik diharapkan masyarakat bersabar dulu hingga sisa penyelesaian 10.900 meter jaringan pipa yang kini belum tersambung," katanya.
Sejatinya, infrastruktur jaringan pipa di Kabupaten Gresik selesai seluruhnya, namun lantaran terdapat sambungan pipa di Surabaya yang masih terkendala pemanfaatan lahan, maka jaringan pipa dari Putat Gede ke Gresik terputus dan belum bisa mendistribusikan air SPAM Umbulan.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jatim kini tengah melakukan upaya agar penyelesaian pemanfaatan lahan untuk menyambungkan 10.900 meter pipa tersebut bisa segera terlaksana.
"Prinsipnya kami ingin percepatan operasional distribusi air bersih dari SPAM Umbulan bisa segera dilakukan, karena kebutuhan masyarakat terhadap air bersih ini tinggi sekali," tuturnya.
Sebagaimana diketahui, pembangunan proyek strategis nasional SPAM Umbulan ini dilakukan dengan sistem kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), yakni sebagian dana dari APBN, sebagian dari APBD Jatim dan dana dari pihak swasta.
Jika sudah beroperasi seluruhnya, distribusi SPAM Umbulan dibagi ke lima Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Jatim, yaitu Kota Surabaya sebesar 1.000 liter per detik, Kabupaten Pasuruan 410 liter per detik, Kota Pasuruan 110 liter per detik, Sidoarjo 1.200 liter per detik, Gresik 1.000 liter per detik dan PDAB 280 liter per detik.