Surabaya (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur mengapresiasi sejumlah perusahaan saat melakukan evaluasi program pendidikan vokasi yang digelar di Grah Kadin, Jumat (29/11) dan dihadiri oleh sekitar 20 perusahaan dari berbagai bidang di seluruh Jatim.
Wakil Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu mengatakan bahwa evaluasi dilakukan guna mengetahui seberapa besar keberhasilan program pendidikan vokasi yang telah diterapkan di sejumlah perusahaan tersebut. Evaluasi juga ditujukan untuk mengetahui problem dan kesulitan dalam pelaksanaannya.
"Dari evaluasi yang kami lakukan, ternyata ada banyak perusahaan yang justru telah berhasil dan merasa diuntungkan dengan adanya program ini. Dan kami memberikan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan itu karena telah bersedia bersusah payah membantu pemerintah untuk meningkatkan kualitas lulusan SMK di Jatim," ujarnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi (BKSP) Jatim ini mengatakan bahwa komitmen Kadin Jatim dalam program ini telah dimulai sejak tahun 2015. Bekerja sama dengan IHK trier Jerman, Kadin Jatim bersama BKSP telah melakukan sejumlah pelatihan dan telah mencetak 453 tenaga pengajar di perusahaan atau pelatih tempat kerja, in company trainer.
"Memang tidak semuanya berhasil mengaplikasikan seluruh materi yang kami berikan di perusahaannya, tetapi yang berhasil juga tidak sedikit. Untuk itu, sekali lagi kami mengucapkan terima kasih," ucapnya.
Dua perusahaan yang berhasil menerapkan program vokasi system ganda adalah PT Citra Nutrindo Langgeng yang berlokasi di Surabaya dan PT New Minatex yang berlokasi di Lawang, Malang.
Koordinator Quality Assurance dan Pelatih Tempat Kerja PT Citra Nutrindo Langgeng, Yulia Rahmawati mengatakan bahwa sebenarnya Citra Nutrindo telah menerapkan pemagangan sejak lama.
Saat itu, perusahaan hanya menerima saja tanpa ada keharusan mencetak siswa yang magang tersebut menjadi tenaga kerja yang siap pakai.
"Baru setelah kami mengikuti pelatihan di Kadin Jatim akhirnya kami mengetahui apa saja yang harus dilakukan, ada apa saja yang harus disiapkan agar sistem pemagangan ini tidak sia-sia. Kami baru mengetahui kalau kami terlebih dahulu harus membuat kurikulum yang disesuaikan dengan kompetensi yang diinginkan perusahaan yang selanjutnya disinkronkan dengan kurikulum sekolah," tuturnya.
Untuk mendapatkan siswa sesuai kompetensi yang diinginkan, Citra Nutrindo telah bekerjasama dengan SMK 5 Surabaya. Ada sekitar empat hingga lima siswa per tahun yang diambil untuk dididik di perusahaan.
"Memang kami tidak menargetkan kuantitas tetapi lebih pada kualitas. Walaupun target kami sekitar 10 siswa hingga 15 siswa, tetapi kalau yang kami dapatkan sesuai kompetensi empat, ya yang kami ambil hanya empat," katanya.
Hasilnya, siswa-siswa tersebut setelah lulus langsung diterima kerja di perusahaan Citra Nutrindo dengan gaji UMK penuh. Dari sisi perusahaan, Citra Nutrindo bisa memangkas biaya lembur, overtime dan juga biaya training untuk tenaga kerja baru yang biasanya harus dilakukan.(*)