Surabaya (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Institute Jawa Timur menjalin kerja sama dengan Universitas Narotama dalam rangka membuka network atau jaringan pasar ke luar negeri.
"Dengan adanya kerja sama ini, hasil riset dari Universitas Narotama ini bisa digunakan untuk perusahan-perusahaan di Jatim agar lebih kompetitif," kata Direktur Kadin Institute Jatim Jamhadi usai penandatanganan kerja sama atau MoU di Universitas Narotama, Surabaya, Jatim, Jumat.
Menurut dia, saat ini Universitas Narotama memiliki 16 Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), melengkapi LSP yang sudah ada di Kadin Jawa Timur.
"Insya Allah, SDM unggul di berbagai bidang usaha bisa tercipta lebih baik," kata calon Ketua Kadin Jatim ini.
Selain itu, lanjut Jamhadi, ada lebih 100 mahasiswa/mahasiswi asing yang belajar di Universitas Narotama bisa membuka jaringan pemasaran di luar negeri.
"Semoga kerja sama ini memberikan manfaat untuk meningkatkan kinerja kesejahteraan kita semua," ujarnya.
Hal ini sesuai dengan visi dan misi Jamhadi yang akan maju dalam pencalonan Ketua Umum Kadin Jatim pada 18 Desember 2019, yakni rakyat di Jawa Timur akan sejahtera apabila semua Kadin kabupaten/kota menerapkan program "ABCG" (Akademisi, Bisnis, Community, dan Government).
Jamhadi menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan Akademisi (A) harus dekat dengan Kadin, karena kalau akademisi dekat dengan Kadin kabupaten/kota, maka riset yang dihasilkan akademisi bisa digunakan perusahaan untuk kepentingan bisnis melalui Kadin.
Kadin Institute Jawa Timur dibentuk sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing yang diperlukan dan dibutuhkan dengan peningkatan kapasitas institusional maupun personal (capacity building) melalui jalur pendidikan dan pelatihan. Di dalamnya diharapkan dapat menghasilkan kinerja sumber daya manusia yang berkualitas dan berkompetensi dengan institusi yang profesional.
Keberadaan Kadin Institute akan meningkatkan daya saing sumber daya manusia (human resources) dalam percaturan global, sehingga dapat berdampak secara langsung terhadap penurunan tingkat kemiskinan dan pengangguran di Jawa Timur. Hal ini sangat mendukung program prioritas pembangunan Provinsi Jawa Timur.