Jombang (ANTARA) - Pelajar Kelas III SDN Badang 2, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur terpaksa mengikuti kegiatan belajar mengajar di luar ruang kelas setelah atap ruang kelas mereka rusak akibat terbakar.
"Dari kabar yang kami terima, Minggu (17/11) sekitar waktu asar, diumumkan ada kebakaran. Jadi, orang-orang langsung datang demi menyelamatkan semua. Genting dihancurkan semua, karena waktu itu dikabarkan api di bagian atap jadi tidak kelihatan," kata Pelaksana Tugas Kepala SDN Badang 2 Jombang Suharto di Jombang, Senin.
Ia mengatakan, warga terpaksa merusak genting dan bagian atap untuk memadamkan api. Jika hal itu tidak dilakukan, dikhawatirkan akan semakin banyak ruangan di sekolah yang ikut terbakar.
Saat kejadian pada Minggu (17/11) petang tersebut, hanya ruangan kelas III yang mengalami kerusakan, sehingga untuk sementara waktu tidak dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM).
Aktivitas anak-anak sementara waktu dialihkan ke perpustakaan sekolah hingga ruangan mereka bisa digunakan kembali.
Pihaknya juga sudah mengajukan bantuan untuk renovasi ruangan itu ke Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang untuk anggaran renovasi sekitar Rp10 juta.
Diharapkan anggaran itu bisa turun tahun ini sehingga renovasi bisa dilakukan dan anak-anak bisa kembali belajar dengan nyaman.
Di sekolah itu, terdapat 108 pelajar mulai dari kelas I hingga VI dengan enam ruang belajar. Untuk kelas III terdapat 21 pelajar.
"Sekarang kondisi seperti ini, kami menunggu bantuan. Anak-anak dialihkan (KBM, red.) dan alhamdulillah tempatnya juga luas. Kami menunggu hasil dari Jombang (Pemkab Jombang, red.) dan sudah diajukan hari ini sekitar Rp7 juta sampai Rp10 juta," ujar dia.
Ia juga mengaku tidak mengetahui dengan persis penyebab kebakaran tersebut.
Namun, sebelumnya anak-anak dengan guru bersama-sama sempat membersihkan halaman sekolah. Setelah agak kering sampah lalu dibakar.
Untuk kepastiannya, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada aparat.
Pihak kepolisian juga masih menyelidiki kejadian itu. Diduga, api menjalar dari sisa pembakaran sampah di sekitar sekolah yang saat itu cuacanya sedang panas dan embusan angin juga kencang.
"Namun, pastinya kami masih selidiki," kata Kapolsek Ngoro AKP Lely Bahtiar.