Kediri (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Kediri, Jawa Timur, mengakui salah satu kendala yang menyebabkan warga kekurangan air terutama di Lingkungan Lebak dan Tumpang, Kelurahan Pojok, Kediri, karena sumur bor yang digali warga rendah atau kurang dalam, sehingga sumber air tidak bisa keluar optimal.
"Kami sudah melakukan pengecekan di lingkungan Lebak dan Tumpang, Kelurahan Pojok. Di Lebak itu ada instalasi dari sumber Tirto Agung dengan cara mengebor sendiri, tapi debitnya tidak keluar dan dari sumber Tretes kecil," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Kediri Adi Sutrisno di Kediri, Sabtu.
Ia mengatakan, sudah melakukan pemantuan secara langsung sumber air tersebut dengan melibatkan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kota Kediri guna mencari solusi.
Warga terutama di dua lingkungan itu kesulitan air bersih saat kemarau panjang, sehingga dilakukan pengiriman air bersih.
Untuk solusinya, Adi mengatakan harus dilakukan pengeboran di dua lingkungan tersebut. Selama ini, warga ada yang melakukan pengeboran sendiri dengan kedalaman 33 meter, namun yang muncul hanya air permukaan. Saat kemarau panjang, air itu menyusut lagi, sehingga sulit untuk diambil.
"Tadi ada juga dari RT 23 warga menggunakan sumur kedalaman 33 meter masih bisa untuk menyirami halaman. Namun, dari masukan pengeboran harus di kedalaman 120 meter hingga 150 meter. Dengan itu, air dalam di lingkungan itu baru bisa keluar, bahkan bisa untuk irigasi," kata Adi.
Ia mengatakan, warga terutama di dua lingkungan itu selama ini mengandalkan air tadah hujan. Untuk pertanian, saat hujan mulai turun mereka bisa bercocok tanam. Sedangkan jika kemarau panjang lahan dibiarkan, karena sulit mendapatkan air.
Jika air dalam bisa muncul termasuk dimanfaatkan untuk irigasi, warga jadi bisa bercocok tanam sepanjang waktu.
Pihaknya mengakui harus ada keterlibatan dari pemerintah terutama dari DPUPR Kota Kediri, mengingat pengeboran cukup dalam. Hal itu dilakukan agar kebutuhan air untuk keperluan warga tercukupi.
Selain itu, ia mengatakan pihaknya juga sedang melakukan pengecekan kondisi tandon air. Di lingkungan itu, terdapat tangki air dengan ukuran besar, namun karena sudah lama tidak termanfaatkan sehingga terbengkalai.
Jika tangki air masih bisa dimanfaatkan, akan dimanfaatkan namun jika tidak rencananya akan dilakukan perawatan hingga peremajaan.
BPBD Kota Kediri hingga kini juga terus melakukan pengiriman air bersih ke warga terutama di Lingkungan Lebak dan Tumpang, Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
Pengiriman air dilakukan dengan tangki PDAM Kota Kediri serta sejumlah kendaraan lain ke perkampungan warga.
Warga kesulitan mendapatkan air bersih, karena dampak kemarau panjang, sehingga sumber air di daerah mereka menyusut drastis. Dalam proses pengiriman air itu, warga juga tidak ditarik biaya sama sekali.