Jakarta (ANTARA) - President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait dugaan pelaku peledakan bom Medan yang menggunakan atribut ojek online.
“Sejak mengetahui informasi tersebut, kami langsung berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait untuk memberikan dukungan penuh dalam proses investigasi lebih lanjut,” ujar Ridzki dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Pelaku bom Medan diduga pakai atribut ojek online, inilah kata Gojek
“Kami turut prihatin atas peristiwa yang terjadi di Medan dan mendoakan kesembuhan bagi mereka yang terkena dampak dari peristiwa itu,” ujar Ridzki.
Sebelumnya di Polrestabes Medan pada Rabu sekitar pukul 08.45 WIB, terjadi ledakan yang diduga bom bunuh diri oleh seseorang yang menggunakan atribut ojek online. Ledakan itu berada di sekitar kantin Polrestabes Medan.
Baca juga: Menhub: Aplikator agar perketat seleksi terkait bom bunuh diri
Selain Grab, Vice President Corporate Communications Gojek Kristy Nelwan mengatakan bahwa perusahaannya siap memberikan bantuan dan berkoordinasi dengan pihak berwajib soal dugaan pelaku bom Medan yang menggunakan atribut ojek online.
“Kami telah dengan segera menghubungi dan berkoordinasi dengan pihak berwajib, serta siap untuk memberikan seluruh bantuan dan dukungan yang diperlukan guna proses investigasi,” kata Kristy dalam keterangan tertulis.
Baca juga: Polri: Enam orang terluka akibat ledakan bom Medan
Namun, Gojek tidak berkomentar lebih jauh mengenai atribut terduga pelaku.
Gojek, menurut Kristy, mengutuk aksi teror yang terjadi di Polrestabes Medan dan menyampaikan ucapan duka cita kepada korban aksi teror tersebut.
“Gojek menentang keras segala tindakan anarki dan akan memberikan dukungan penuh upaya pihak berwajib dalam menjaga keamanan masyarakat,” ujar Kristy
Manajemen Grab koordinasi dengan kepolisian terkait pelaku bom Medan
Rabu, 13 November 2019 12:46 WIB