Surabaya (ANTARA) - Satgas Antimafia Bola Jawa Timur mendalami adanya dugaan pengaturan skor yang terjadi di pertandingan lanjutan Shopee Liga 1 antara Madura United vs Persib Bandung yang berakhir dengan skor 2-1 beberapa waktu lalu.
Ketua Satgas Antimafia Bola Jatim Kombes Pol Gideon Arif Setyawan dikonfirmasi di Surabaya, Rabu, mengatakan, timnya bertolak ke Madura untuk menyelidiki dugaan pengaturan skor pada pertandingan tersebut.
Kombes Pol Gideon yang juga Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim itu mengungkapkan, bertolaknya tim ke Pulau Madura untuk memeriksa pihak-pihak terkait yang menonton pertandingan tersebut.
Baca juga: Hasil Liga 1: Madura United taklukkan Persib 2-1
"Sifatnya belum memanggil, tapi kita yang datang ke sumber informasi. Kita juga akan melakukan penyelidikan dari saksi suporter kedua belah pihak dan akan konfirmasi dengan penyelenggara atau perangkat pertandingan," kata Gideon.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera menyebut pihaknya baru melakukan interogasi kepada beberapa pihak, namun belum ada tersangka yang ditetapkan.
"Terkait perangkat pertandingan kita akan minta keterangan, baru interogasi saja. Nah, kita harapkan nanti saat penyelidikan sudah memasuki pembuktian bahwa alat bukti yang saja, kita terbitkan surat yang menerangkan untuk membuat terang suatu tindak pidana," ujar Barung.
Barung mengakui jika Satgas Antimafia Bola sudah kembali dijalankan dengan ketua tetap dari Mabes Polri. Diharapkan adanya satgas ini menjadikan sepak bola sebagai tontonan yang menjunjung tinggi sportivitas.
"Satgas Antimafia Bola ini tak hanya berlanjut saat event. Tetapi kegiatan yang terjadi pada pertandingan Madura United dengan lawannya beberapa hari lalu, kita harapkan bola ini menjadi tontonan yang fair play dan mengedepankan sportivitas yang tinggi," kata dia.
Barung juga menyarankan pihak yang merasa dirugikan agar segera melaporkan hal ini ke polisi. Selanjutnya, pihaknya berjanji akan merampungkan kasus ini hingga tuntas.
"Kejadian kemarin, kita, Polri melakukan penyelidikan. Tapi kita harapkan bagi pihak yang merasa dirugikan menyangkut pengaturan skor, suap, dan sebagainya untuk melaporkan kepada kita, walaupun kita sudah melakukan penyelidikan," ujarnya.