Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan almarhum KH Fuad Amin Imron memintanya untuk membimbing Bupati Bangkalan RKH Abd. Latif Amin Imron atau Ra Latif yang merupakan adiknya.
Khofifah ditemui saat takziah di Graha Amerta RSUD dr Soetomo Surabaya, Senin mengatakan dirinya mengenal sosok Fuad Amin cukup lama yakni ketika bersama-sama menjadi anggota DPR.
"Dan kira-kira dua bulan lalu beliau bertelepon. Beberapa kali menitipkan adiknya Bupati Bangkalan supaya dibimbing, di-breafing beberapa kali beliau sampaikan. Kebetulan Bupati Bangkalan ada di depan jenazah," kata mantan Menteri Sosial itu.
Khofifah oleh Fuad Amin juga diminta menjadi kakak asuh bagi Ra Latif. Agar senantiasa membimbing Bupati Bangkalan yang dilatik 24 September 2018 tersebut.
"Saya sampaikan bahwa pesannya Kiai Fuad, saya diminta menjadi kakak asuh membimbing. Tadi saya sampaikan Bupati Bangkalan. Terakhir dua bulan yang lalu, saya ditelepon dengan kalimat yang sama," ujarnya.
Bagi Khofifah, Fuad Amin merupakan salah satu tokoh Madura yang dihormati. Pasalnya, mendiang Fuad Amin merupakan cicit dari inisiator pendiri NU, Syaikhona Kholil Bangkalan.
"Beliau merupakan cicit dari inisiator pendiri NU, Syaikhona Kholil Bangkalan. Beliau kategori inisiator NU, pasti kita menghormati seluruh keluarga besar inisiator NU," tuturnya.
Sebelumnya, mantan Bupati Bangkalan KH Fuad Amin Imron meninggal dunia di Graha Amerta RSUD dr Soetomo Surabaya pada pukul 16.02 WIB karena penyakit komplikasi yang dideritanya.
Terpidana kasus korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU), meninggal dunia pada usia 71 tahun telah dirawat di Graha Amerta selama tiga hari mulai tanggal 14 September 2019 setelah dirujuk dari RSUD Sidoarjo.
Jenazah Fuad Amin dibawa menuju ke Bangkalan dari Graha Amerta RSUD dr Soetomo Surabaya pada pukul 19.00 WIB dan akan dimakamkan di Bangkalan pada Selasa (16/9) pagi.(*)
Video Oleh Willy Irawan
Khofifah diminta Fuad Amin bimbing Bupati Bangkalan (Video)
Senin, 16 September 2019 19:50 WIB
Dan kira-kira dua bulan lalu beliau bertelepon. Beberap kali menitipkan adiknya Buoati Bangkalan supaya dibimbing, dibreafing beberapa kali beliau sampaikan. Kebetulan Bupati Bangkalan ada di depan jenazah