Gresik (ANTARA) - PDAM Giri Tirta, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menggandeng investor untuk memanfaatkan air Bendung Gerak Sembayat (BGS) dalam upaya menambah produksi air bersih sebesar 1.000 liter per detik.
Direktur Utama PDAM Giri Tirta Gresik Siti Aminatus Zariyah di Gresik, Jumat, mengatakan kerja sama akan dilakukan Oktober 2019, dan langsung dikerjakan dengan target selesai akhir tahun 2020 atau awal tahun 2021, dan masyarakat Gresik tidak akan kekurangan air bersih lagi.
"Diperkirakan Oktober 2019 proyek PDAM Giri Tirta Gresik akan dimulai. Pekerjaan awal yang akan dilakukan yaitu penanaman pipa transmisi dengan diameter 1100 mm," katanya.
Siti mengatakan, nilai investasi proyek air bersih diperkirakan sebesar Rp718 miliar, dengan fokus penambahan produksi dan memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Gresik melalui pemanfaatan BGS.
"Sebelum pemasangan pipa berlangsung, kami dari PDAM Gresik akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya yang terdampak, seperti Kecamatan Bungah dan Kecamatan Manyar di Pendopo Kecamatan masing-masing, agar mendukung proyek ini," katanya.
Pipa transmisi yang dipasang sepanjang 7,8 km dengan diameter 1100 mm, akan dipasang mulai dari Desa Sidomukti sampai pertigaan Bungah Gresik, dengan panjang pipa yang akan ditaman 41 km, atau ditanam sepanjang wilayah Kecamatan Bungah dan Kecamatan Manyar.
"Masyarakat tidak usah khawatir bahwa pipa yang akan ditanam tak hanya pipa transmisi, melainkan juga ada pipa pendamping yaitu pipa distibusi. Jadi masyarakat juga akan menikmati air dari BGS. Dari pipa distibusi ini akan terdistribusi ke rumah-rumah masyarakat sekitar Bungah dan Manyar," katanya
Sementara itu, saat ini jumlah produksi air bersih PDAM Gresik sebesar 1.327 liter/detik (lpd) dan mencukupi 43 persen masyarakat Gresik di 11 Kecamatan.
"Apabila proyek selesai, maka akan memberikan tambahan terhadap kebutuhan air bersih masyarakat Gresik. Diperkirakan BGS ini akan menambah sekitar 20 persen pelanggan baru. Atau 70 ribu sambungan rumah," katanya.