Surabaya (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat masa liburan pada Juli 2019 mendorong kenaikan jumlah wisatawan mancanegara ke wilayah itu, khususnya yang melalui pintu masuk Bandara Juanda, yakni sebesar 8,61 persen dari 23.150 menjadi 25.143 orang.
Kepala BPS Jatim Teguh Pramono di Surabaya, Selasa, mengatakan dibandingkan bulan yang sama pada 2018 jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Jawa Timur masih mengalami penurunan sebesar 24,70 persen, di mana pada Juli 2018 mencapai 33.390 wisatawan.
Dari total wisatawan itu, sepuluh negara masih mendominasi kunjungan wisatawan mancanegara ke Jatim, masing-masing Malaysia, Tiongkok, Singapura, Thailand, Taiwan, Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, India, dan Filipina, yang mencakup 69,56 persen dari total kedatangan wisatawan mancanegara pada Juli 2019.
"Dari total 10 negara itu, Malaysia menempati posisi tertinggi dengan kontribusi sebesar 25,30 persen. Kemudian diikuti Tiongkok dan Singapura mencapai 12,15 persen dan 8,69 persen," katanya.
Sementara itu, terkait kunjungan wisatawan dari Tiongkok ke Jatim, Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) sebelumnya juga telah mengakui bahwa warganya menjadikan Jatim sebagai tujuan favorit wisata, khususnya di Gunung Bromo.
Bahkan, Wakil Konsul Jenderal RRT di Surabaya Liu Qiang mengaku telah memasang sebanyak 16 rambu berbahasa mandarin di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), sebagai papan petunjuk bagi wisatawan Tiongkok yang berkunjung ke lokasi tersebut.
Liu Qiang mengatakan, pemasangan rambu tiga bahasa bertujuan memudahkan wisatawan, khususnya dari Tiongkok yang berkunjung ke Bromo, sebab wisatawan asal Tiongkok yang datang ke Bromo mengalami perkembangan cukup pesat dalam kurun lima tahun terakhir.
"Gunung Bromo adalah tempat yang sangat ternama dan merupakan tempat wisata menarik bagi warga negara Tiongkok. Jumlah warga negara Tiongkok yang berkunjung setiap tahun terus bertambah. Tahun ini ada dua juta orang yang berkunjung," katanya.
Dengan papan nama semipermanen yang didirikan dengan kerja sama TNBTS, Liu Qiang berharap bisa menjadi petunjuk keamanan serta peringatan bagi wisatawan asal Tiongkok.
Sementara itu, secara kumulatif selama Januari-Juli 2019 jumlah wisatawan mancanegara ke Jatim mengalami penurunan sebesar 24,63 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu dari 178.989 orang menjadi 134.902 orang.