Jember (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember gencar mengkampanyekan Gerakan Nasional NonTunai (GNNT) kepada kalangan milenial dengan sasaran anak-anak sekolah menengah atas dan sederajat dengan menggelar "Cashless Attack GNNT" di salah satu pusat perbelanjaan di Kabupaten Jember.
"Dalam kampanye GNNT, BI Jember menyelenggarakan beberapa rangkaian kegiatan dan lomba untuk siswa SMA atau sederajat, agar mereka paham tentang sistem pembayaran nontunai," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Jember Hestu Wibowo di Jember, Senin.
Menurut dia, BI telah mencanangkan GNNT pada 14 Agustus 2014 yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Bank Indonesia dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, pemerintah daerah serta asosiasi pemerintahan provinsi seluruh Indonesia sebagai komitmen untuk mendukung GNNT.
"Bank Indonesia sangat concern terhadap optimalisasi penggunaan instrumen nontunai dalam kegiatan pembayaran sebagai wujud nyata untuk mencapai salah satu misi BI yaitu sistem pembayaran yang aman, efisien, lancar dan andal, dengan memperhatikan perluasan akses sistem pembayaran dan perlindungan konsumen," tuturnya.
Untuk menggaungkan gerakan nasional nontunai secara kontinyu, lanjut dia, Bank Indonesia (BI) Jember menyelenggarakan kampanye GNNT sejak 1-25 Agustus 2019.
Kampanye bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya siswa SMA/sederajat, terhadap sistem pembayaran nontunai dan meningkatkan frekuensi penggunaan instrumen nontunai dalam kegiatan ekonomi sehari-hari.
BI Jember menyelenggarakan beberapa rangkaian kegiatan dan lomba yang diselenggarakan yakni "roadshow" sosialisasi/edukasi GNNT di SMA Negeri 2 Jember, MAN 1 Jember dan SMK Negeri 3 Jember, kemudian lomba Band Akustik, lomba videografi tentang GNNT, dan pemilihan Duta GNNT.
"Kami berharap dengan kegiatan sosialisasi dan lomba-lomba yang mengandung konten GNNT dapat membumikan konsep gerakan nontunai, sehingga lebih mudah dipahami dan dapat menambah wawasan pelajar khususnya di kalangan SMA yang merupakan generasi milenial," katanya.
Ia menjelaskan generasi muda tidak boleh ketinggalan dalam kemajuan teknologi sistem pembayaran nontunai, sehingga mereka yang sudah mendapat sosialisasi dapat meneruskan informasi tersebut kepada masyarakat yang lebih luas tentang apa itu GNNT, manfaat, tujuan, instrumen no tunai dan cara menggunakan instrumen tersebut dengan aman.
"Kalangan milenial atau generasi muda lebih mudah memahami perkembangan teknologi, sehingga BI Jember gencar untuk mensosialisasikan sistem pembayaran nontunai kepada mereka," ujarnya.
Hestu mengatakan Bank Indonesia juga telah mengembangkan inovasi baru yang dinamakan QR Code Indonesian Standard (QRIS) yang akan berlaku efektif mulai 1 Januari 2020.
"Saat ini kan pembayaran melalui QR Code dilakukan masing-masing oleh PJSP (Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran), namun dengan QRIS maka cukup dengan satu QR Code bisa dipakai oleh semua PJSP," katanya.
BI Jember kampanyekan GNNT kepada kalangan milenial
Senin, 26 Agustus 2019 16:07 WIB