Surabaya (ANTARA) - Kepolisian Daerah Jawa Timur memperketat penjagaan di setiap markas kepolisian sektor pasca-adanya serangan terhadap dua anggota Polsek Wonokromo Surabaya, Aiptu Agus Sumartono dan Briptu Febian oleh seorang berinisial IM, Sabtu (17/8).
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera dikonfirmasi di Surabaya, Minggu, mengatakan penjagaan yang lebih ketat tersebut atas perintah langsung dari Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan.
"Ini semata-mata bukan karena apa-apa, tapi karena pengembangan dari situasi. Itu sesuai dengan perintah kapolda," ujarnya.
Meskipun penjagaan diperketat, Barung memastikan pelayanan di Mapolsek Wonokromo tetap berjalan seperti biasanya.
Dia mencontohkan aksi teror bom yang ditujukan ke Mapolrestabes Surabaya pada tahun 2018 tidak mengurangi pelayanan polisi terhadap masyarakat.
"Pelayanan tetap berjalan seperti biasa, tidak ada yang berubah, karena tugas polisi yang hakiki adalah memberi pelayanan kepada publik pelayanan ini tidak akan berhenti oleh karena teror saja," ujarnya, menegaskan.
Hal senada juga ditegaskan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho. Dia mengatakan pelayanan tidak akan terganggu meski telah terjadi teror terhadap anggotanya.
"Pelayanan untuk masyarakat tetap berjalan seperti biasa. Namun kewaspadaan akan ditingkatkan, terutama ada yang ke Mako Polri. Yang jelas bahwa mengedepankan pelayanan masyarakat untuk bisa memastikan pelayanan tidak terganggu," kata Sandi.
Baca juga: Polres Lumajang perketat penjagaan mako pascapenyerangan anggota polisi
Baca juga: Polisi korban penyerangan dipindahkan ke RS Bhayangkara
Baca juga: Anggota Polsek Wonokromo dibacok orang tak dikenal (Video)