Pamekasan (ANTARA) - Kepolisian Daerah Jawa Timur mengantisipasi kemungkinan terjadi konflik antarpendukung calon pada pelaksanaan pemilihan kepada desa serentak 2019, dengan memanggil masing-masing organisasi perangkat daerah se-Jawa Timur.
"Hal ini dimaksudkan sebagai langkah antisipatif, agar pelaksanaan pilkades serentak berjalan sesuai harapan. Oleh karena itu, semua pimpinan OPD yang menjadi penanggung jawab pelaksanaan pilkades dipanggil ke Polda Jatim untuk mengikuti arahan dari Polda Jatim hari ini," kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Kabupaten Pamekasan Faisol melalui telepon, Kamis.
Faisol merupakan satu dari perwakilan 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur yang mengikuti rapat koordinasi persiapan pelaksanaan pilkades serentak 2019.
Selain dari unsur pemkab/pemkot se-Jawa Timur, Polda juga mengundang dari perwakilan pihak keamanan yakni dari masing-masing polres jajaran se-Jawa Timur.
Faisol menjelaskan, pelaksanaan pilkades serentak ini menjadi perhatian Polda Jatim, karena nuansa politik saat pelaksanaan pilkades sangat tinggi. Hal ini disebabkan para calon dan pendukung calon bersentuhan secara langsung di masyarakat.
"Oleh karena itu, petugas keamanan memberikan perhatian khusus, agar pelaksanaan pilkades serentak tahun ini bisa berlangsung sesuai harapan," katanya, menjelaskan.
Sementara itu, di Kabupaten Pamekasan, jumlah desa yang akan menggelar pilkades serentak 2019 sebanyak 93 desa, tersebar di 13 kecamatan di wilayah itu.