Madiun (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Madiun menyasar kepesertaan para pedagang dan komunitas di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Magetan, Jawa Timur melalui kegiatan sosialisasi program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Madiun R Edy Suryono di Madiun, Senin mengatakan kegiatan sosialisasi program tersebut digelar dengan menggandeng Disperindag Kabupaten Magetan pada Sabtu tanggal 3 Agustus 2019.
"Kegiatan sosialisasi tersebut bertujuan agar para pedagang pasar dan komunitas yang ada di dalamnya, seperti paguyuban juru parkir, paguyuban koordinator pasar dan pedagangnya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan," ujar Edy kepada wartawan.
Ia mengemukakan, BPJS Ketenagakerjaan berupaya untuk menyebarkan informasi seputar jaminan sosial ketenagakerjaan yang dapat diterima oleh pedagang Magetan.
Program yang dapat diikuti para pedagang dan paguyubannya adalah Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian. Namun jika ada yang bersedia, juga dapat ikut program lainnyaa, seperti Jaminan Hari Tua.
"Hasil sosialisasi tersebut diharapkan pedagang yang belum terdaftar akan mendaftarkan di bulan ini. Sehingga memiliki jaminan sosial ketenagakerjaan," katanya.
Data BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Madiun mencatat, jumlah kepesertaan aktif hingga akhir Mei 2019 di wilayah kerja setempat telah mencapai 169.048 orang. Jumlah tersebut meliputi para pekerja di wilayah kerjanya yang meliputi Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Magetan, Ngawi, Ponorogo, dan Pacitan.
Terinci dari pekerja penerima upah (PU) sebanyak 81.552 peserta dengan jumlah perusahaan sebanyak 5.812 perusahaan, pekerja bukan penerima upah (BPU) sebanyak 9.429 orang, sektor pekerja migran Indonesia (PMI) mencapai 11.994 orang, dan sektor pekerja proyek mencapai 66.073 orang.
Pihaknya terus berupaya meningkatkan jumlah kepesertaan dengan menggandeng pemerintah daerah, serikat pekerja, dan lainnya sesuai implementasi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS. (*)