Trenggalek (ANTARA) - Pawai budaya bertajuk "ethnic carnival" atau karnaval etnik yang diikuti ratusan siswa tingkat SD dan SMP di jalanan Kota Trenggalek, Jawa Timur, Kamis, berlangsung meriah.
Warga dari berbagai penjuru kota dan desa setempat tampak memadati jalanan yang menjadi rute pawai budaya kreasi tersebut.
Tak hanya menonton dan berjubel di tepi jalan, warga yang didominasi orang tua murid juga saling berebut mengabadikan momentum tahunan dalam rangka menyambut HUT ke-74 Kemerdekaan RI tersebut.
"Semoga kebudayaan lokal seperti ini dapat menjadi salah satu daya ungkit perekonomian di Kabupaten Trenggalek," kata Bupati Trenggalek, Moch Nur Arifin.
Pawai budaya jalanan ini semakin menarik dengan ditampilkannya beberapa kesenian khas Trenggalek seperti Jaranan Turonggo Yakso, Tiban, Wayang, Pencak Silat maupun beberapa budaya etnik nusantara lainnya.
Selain itu juga ada sendra tari pewayangan, kesenian reog, upacara adat Nyadran Dam Bagong, Sembonyo dan Longkangan.
Ketua PPHBN (Pekan Peringatan Hari Besar Nasional ) Sugeng Widodo dan beberapa pejabat lainnya serta Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin terlihat antusias dengan pawai budaya lokal tersebut.
Pawai ini juga memancing antusias warga, menjadi hiburan yang menarik dan ajang yang memang sangat ditunggu warga.
Penonton tumpah ruah di sepanjang rute yang dilewati.
Dalam kesempatan itu, Bupati Trenggalek mendapatkan tantangan untuk naik ke atas reog SDN 2 Surodakan.
Sayangnya hal ini tidak bisa terlaksana karena Bupati termuda tersebut mengenakan bawahan jarit.
Namun hal ini tidak mengurangi semaraknya pawai Ethnic Carnival tingkat SD/ MI, SMP/ MTS Sederajat tersebut.
Arifin mengatakan, kegiatan pawai itu akan kembali digelar pada Sabtu (3/8) untuk SMA/ MA dan SMK sederajat dan umum.
Sedangkan pada hari Minggunya ada pawai "pop culture" yang menyajikan pawai kostum cantik dan menarik.