Surabaya (ANTARA) - Sedikitnya ada enam birokrat di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, masuk dalam radar Partai Demokrat yang berpeluang bisa diusung dalam Pilkada Surabaya yang digelar pada 2020.
"Saya kira wajar-wajar saja banyak nama-nama yang bertebaran di Kota Surabaya pasca-Bu Risma, tentunya ekspektasi masyarakat terhadap wali kota baru akan semakin tinggi. Logikanya wali kota yang baru minimal harus sebanding atau bahkan lebih berprestasi dibanding Bu Risma," kata Komisi Pemenangan Pemilu DPC Partai Demokrat Surabaya Herlina Harsono Njoto kepada ANTARA di Surabaya, Jumat.
Menurut Herlina, hingga saat ini Partai Demokrat belum merilis nama-nama cawali-cawawali Surabaya. Tentunya, lanjut dia, hal itu menjadi pertimbangan dari DPD Partai Demokrat Jatim dan rekomendasi dari DPP Partai Demokrat akan menjadi hasil akhir.
Meski demikian, kata dia, sejauh ini Partai Demokrat sudah mengantongi beberapa nama, tapi tentunya masih betul-betul disaring. Sejauh ini, kata dia, sudah banyak nama-nama politisi yang muncul di ajang Pilkada Surabaya.
Untuk di internal partai, juga ada nama-nama yang bermunculan seperti halnya Ketua Muda Mudi Demokrat Jawa Timur Bayu Airlangga dan Sekretaris DPD Demokrat Jatim, Renville Antonio yang namanya sudah disebut-sebut sebagai tokoh muda berpotensi oleh beberapa lembaga survei.
Begitu juga dengan nama birokrat di Pemkot Surabaya yang muncul menjadi pertimbangan dari Partai Demokrat di Pilkada Surabaya 2020. Birokrat yang dimaksud adalah Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya Hendro Gunawan dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi.
"Pak Hendro Gunawan dan Pak Eri Cahyadi di jajaran Pemkot memang menempati posisi yang strategis," katanya.
Tapi selain dua nama itu masih juga ada beberapa nama yang cukup populer juga sepeti halnya Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Surabaya Erna Purnawati. Nama Erna Purnawati menjadi jaminan lancarnya pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya.
Selain itu ada juga Kabag Pemerintahan Kota Surabaya Dedik Irianto yang namanya juga populer di kalangan para LPMK, RW, sampai RT se-Kota Surabaya. Ada juga Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Surabaya Irvan Widyanto yang juga peraih penghargaan Aparatur Sipil Negara (ASN) Inspiratif 2018 yang digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan dan RB).
"Kasatpol PP yang sekaligus menjabat sebagai Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Surabaya ini memperoleh suara terbanyak dengan total 115.504 suara. Belum lagi sederet inovasinya dalam penertiban dan pelayanan masyarakat," ujar Ketua Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Surabaya ini.
Begitu juga nama Kepala Dinas Tenaga Kerja Surabaya Dwi Purnomo yang mampu mensinergikan kepentingan pekerja dan pengusaha di Surabaya. Dwi Purnomo juga mantan camat terbaik di Surabaya.
Partai Demokrat juga memberikan pertimbangan terhadap Cawali Surabaya jalur independen, seperti yang sudah dilakukan advokat, M. Sholeh. Sholeh sendiri sudah mendeklarasikan sebagai cawali independen beberapa waktu lalu.
"Boleh dibilang Surabaya memang masih menyimpan segudang calon wali kota maupun calon wakil wali kota. Masa pendaftaran Pilkada Surabaya masih cukup jauh, tentunya para calon harus berupaya untuk mengejar popularitas maupun elektabilitas agar nantinya benar-benar merebut simpati warga Surabaya," katanya.
Tentunya, kata dia, Partai Demokrat juga menargetkan untuk meraih kemenangan dalam Pilkada Surabaya 2020. Adapun yang menjadi catatan penting adalah, Partai Demokrat selalu konsisten mengusung calon sendiri dalam tiap Pilkada di Kota Surabaya.
"Pada Pilkada Jatim 2018, Partai Demokrat juga sukses meraih kemenangan untuk pasangan calon Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak. Untuk itu tidak aneh kalau kami menargetkan meraih kemenangan juga di Surabaya," katanya.