Jember (ANTARA) - Puluhan warga beramai-ramai menyegel Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pakusari di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis, dengan menutup pintu masuk menggunakan bambu dan memasang poster tuntutan warga.
"Sampah di TPA Pakusari meluber ke lahan pertanian warga, sehingga para petani mengalami gagal panen karena sawah tercemar sampah," kata salah seorang petani Dedi Kurniawan yang tinggal di sekitar TPA Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember.
Menurutnya, lahan pertanian warga sudah beberapa kali tercemar sampah di TPA Pakusari, namun yang paling parah pada musim tanam tahun ini, sehingga petani mengalami gagal panen.
"Tercemarnya sawah petani akibat sampah sebenarnya sudah berlangsung lima tahun, namun tahun ini cukup parah karena sampah masuk ke sawah-sawah warga dan mengganggu produktivitas tanaman padi hingga menyebabkan gagal panen," tuturnya.
Dalam poster tuntutan yang dipasang di depan pintu masuk TPA Pakusari, warga meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) membeli lahan sawah yang rusak akibat air irigasi yang tercemar dan masuknya sampah ke lahan pertanian warga.
"Kami meminta ganti rugi tanam tumbuh atau hasil panen per tahun satu kali dan meminta Dinas Lingkungan Hidup Jember mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA Pakusari karena kapasitas tempat pembuangan akhir tersebut sudah tidak memadai," katanya.
Sementara Pelaksana tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tyas Yuniar Widyawati mengatakan pihaknya berusaha untuk memenuhi tuntutan warga yang sawahnya tercemar, namun prosesnya masih diajukan dan membutuhkan waktu.
"Kami sudah mengusulkan kepada Pemkab Jember dan proses pembelian tanah memerlukan tahapan seperti kajian, adanya penaksiran dan lainnya, sehingga kami akan laporkan hal tersebut kepada Bupati Jember untuk diusulkan dalam Perubahan APBD 2019," katanya.