Sidoarjo (ANTARA) - Setelah menangkap dua pelaku penipuan yang mengaku sebagai anggota Badan Intelijen Negara (BIN) bernama Sunarto (43) dan Imam Dhofir alias Bambang Supeno (54), Polresta Sidoarjo kini memburu satu orang lagi berinisial AL.
"Terkait perkara yang kami tangani ada satu DPO yang selanjutnya akan kami cari terus. Perannya juga merekrut. Pimpinannya Imam Dhofir, ini bawahnya, atasnya Sunarto," ujar Kanit Pidum Polresta Sidoarjo Iptu Hafid Dian Maulidi di Sidoarjo, Jatim, Rabu.
Dari keterangan Sunarto, AL diketahui merupakan wakil dari Imam Dhofir yang melakukan perekrutan anggota BIN gadungan dengan membayar sejumlah uang.
Hafid menuturkan setelah Sunarto ditangkap pada Senin (22/7), melalui pengembangan diketahui terdapat beberapa nama lagi yang disebut sebagai komandan dan posisinya dua tingkat di atas Sunarto.
Sunarto diduga awalnya juga merupakan korban dari Imam Dhofir, tetapi setelah mendapat kartu anggota BIN dan surat tugas khusus, ia melakukan perekrutan anggota baru (korban), yakni Dicky Istu Wibowo dan Samsul Bahri
Dari Dicky, Sunarto mengeruk sebanyak Rp29,8 juta, sementara dari Samsul didapat sebanyak Rp15 juta. Terdapat dua korban lagi yang ditawari menjadi anggota BIN, tetapi belum memberikan uang yang diminta.
Baca juga: Polisi tangkap dua anggota BIN gadungan di Sidoarjo
Sementara dari keterangan Sunarto, polisi berhasil membekuk Imam Dhofir dengan alat bukti revolver air softgun, dokumen tanda pengenal BIN, lencana BIN dan surat tugas perintah tugas khusus BIN.
"Setelah kami berkoordinasi dengan BIN Jawa Timur dan Sidoarjo menerangkan yang bersangkutan bukan anggota BIN," tutur Hafid.
Kedua tersangka anggota BIN gadungan tersebut akan dijerat dengan dengan pasal 378 KUHP dan atau 372 KUHP tentang penipuan dan atau penggelapan.
Satu lagi anggota BIN gadungan masih diburu polisi
Rabu, 24 Juli 2019 18:27 WIB