Gresik (ANTARA) - Program pasar murah pupuk nonsubsidi yang digelar Petrokimia Gresik membidik daerah Wonosobo, Jawa Tengah, setelah sebelumnya digelar di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, dengan tujuan meningkatkan produktivitas pertanian melalui program tersebut.
Direktur Pemasaran Petrokimia Gresik Meinu Sadariyo dalam keterangan persnya di Gresik, Jumat, mengatakan dipilihnya Wonosobo karena merupakan salah satu sentra pertanian strategis, yakni lokasinya berada di dataran tinggi (500-1.000 meter di atas permukaan laut) dan merupakan salah satu kabupaten sentra hortikultura terbesar di Jawa Tengah.
Ia mengatakan, dalam pasar murah tersebut petani bisa menebus produk nonsubsidi melalui sistem tukar kupon seharga Rp250 ribu.
Dari kupon itu, petani bisa mendapatkan satu sak pupuk NPK Phonska Plus (kemasan 25kg), satu sak pupuk NPK Petro Nitrat (kemasan 25kg), satu pak dekomposer Petro Gladiator (kemasan 1kg), dan satu pak pupuk hayati Petro Biofertil (kemasan 2kg).
"Total harga produk itu jika dibeli di kios berkisar pada harga Rp388 hingga Rp518 ribu, sehingga potongan harga yang didapatkan petani melalui pasar murah ini mencapai sekitar 35-50 persen," katanya.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Rahmad Pribadi mengatakan kegiatan pasar murah adalah bagian program Transformasi Bisnis, yaitu memperkuat brand image produk nonsubsidi untuk memperkuat posisi perusahaan di pasar komersil domestik.
Ia mengatakan, Petrokimia Gresik memiliki banyak produk nonsubsidi dari hulu hingga hilir seperti benih unggul, pupuk, pengendalian hama, dekomposer, hingga probiotik.
"Dalam pasar murah, kami tidak hanya menjual produk murah, namun juga memberikan edukasi pertanian, yaitu melalui booth yang memperkenalkan aneka produk, cara aplikasi produk, konsultasi, serta layanan uji tanah gratis dengan menyediakan satu unit Mobil Uji Tanah," katanya.
Program pasar murah pupuk nonsubsidi Petrokimia Gresik bidik Wonosobo
Jumat, 19 Juli 2019 22:23 WIB