Bangkalan (ANTARA) - Tim gabungan dari Satpolair, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI dan dibantu para nelayan akhirnya berhasil menemukan dua orang nelayan asal Kecamatan Arosbaya yang dilaporkan hilang sejak tiga hari lalu.
Menurut Kasubbag Humas Polres Bangkalan Iptu Suyitno di Bangkalan, Senin, dari dua orang nelayan itu, yang pertama kali ditemukan adalah korban bernama Abdul Jalil, lalu disusul Mustaji.
"Jenazah Abdul Jalil ditemukan terlebih dahulu, ditemukan mengapung di perairan Dusun Pocogan, Desa Lajing, Kecamatan Arosbaya," kata Suyitno.
Sedangkan kakaknya Mustaji ditemukan dalam waktu satu jam kemudian, dan lokasinya tidak jauh dari penemuan mayat Abdul Jalil.
"Hasil penelitian petugas menyebutkan, bahwa musibah yang menimpa nelayan kakak-adik ini murni karena kecelakaan, karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," kata Iptu Suyitno menjelaskan.
Baca juga: Tim gabungan temukan satu nelayan hilang di Bangkalan
Kedua orang nelayan yang dilaporkan hilang ini merupakan warga Desa Ombul, Kecamatan Arosbaya, Bangkalan.
Keduanya merupakan kakak-adik yang pada Sabtu (13/7) sore, perahu yang digunakan kedua nelayan itu ditemukan mengapung tanpa awak di sekitar perairan Arosbaya, Bangkalan.
Nelayan yang menemukan perahu yang digunakan Abdul Jalil dan saudaranya yang bernama Mustaji itu selanjutnya melaporkan ke aparat desa setempat dan pihak aparat desa melaporkan ke Polsek Arosbaya, Bangkalan.
Kasubbag Humas Polres Bangkalan Iptu Suyitno menjelaskan, saat menerima laporan itu, polisi langsung melakukan pencarian bersama Satpolair dan Koramil Arosbaya.
"Pencarian menggunakan dua perahu nelayan, tapi hingga petang keduanya belum ditemukan," kata Suyitno.
Keesokan harinya, yakni pada Minggu (14/7) petugas melanjutkan pencarian, namun korban belum juga ditemukan.
Pada Senin (15/7) pagi, pencarian oleh petugas gabungan kembali dilanjutkan di sekitar ditemukannya perahu korban tersebut, hingga keduanya ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia.