Surabaya (ANTARA) - Tim dokter RSUD dr Soetomo yang menangani Wali Kota Surabaya Tri Rismaharinini hari ini mulai melakukan weaning (penyapihan) atau pelepasan alat bantu pernafasan secara bertahap.
Direktur Utama RSUD Dr Soetomo Surabaya Dr Joni Wahyuhadi usai mendampingi Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menjenguk Risma di Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT), Jumat, mengatakan alat bantu pernafasan akan dilepas total pada Sabtu (29/6), apabila sudah tidak ada gangguan nafas lagi.
"Insyaallah kalau semuanya baik, besok kita lepas alat bantu pernafasannya. Sekarang sudah tidak pakai respirator, hanya support kalau ada kesulitan bernafas kita support. Kalau endak, ya napas sendiri. Jadi sudah kontak sudah bisa menulis sudah bisa komunikasi Alhamdulillah," kata Joni.
Dia mengungkapkan, Risma sudah bisa berkomunikasi. Hanya saja, karena masih memakai alat bantu medis, maka berkomunikasi dilakukan Risma dengan menulis pesan di kertas.
"Beliau bisa ngomong cuma karena ada alat yg di sana, sehingga kalau ada apa-apa bisa nulis. Seperti tadi beliau menuliskan kata terima kasih pada kunjungan Bapak Wapres dan Bapak Wakil Gubernur. Beliau juga menitip pesan ke Gubernur Jatim," ujarnya.
Baca juga: Wapres jenguk Risma, doakan cepat sembuh
Perkembangan perbaikan kesehatan Risma, kata Joni, lebih cepat dari target pasien yang biasanya butuh analisa satu minggu di ICU. Menurutnya, hal ini juga berkat doa seluruh masyarakat dan support semua pihak.
Dari pantauan parameter darah, jantung, paru-paru yang dilakukan tim dokter, semuanya menunjukan perbaikan yang signifikan.
"Bisa jadi karena kumannya sudah dilakukan terapi. Sekarang tinggal akuraturiumnya yang kurang-kurang, misal kadar kalsiumnya, kadar gulanya kita betulkan, semuanya kita betulkan ke batas normal. Alhamdulillah. Yang jelas semuanya cukup cepat," katanya.
Baca juga: Risma sudah bisa berkomunikasi dengan keluarga
Baca juga: Ridwan Kamil doakan kesembuhan Risma