Madiun (ANTARA) - Wali Kota Madiun Maidi menyatakan kegiatan Festival Pecel Pincuk dalam rangkaian perayaan hari jadinya ke-101 semakin menguatkan status ikon Kota Madiun sebagai "Kota Pecel".
Festival yang digelar di Alun-Alun Kota Madiun tersebut bertujuan untuk mengangkat dan mempromosikan nasi pecel sebagai kuliner daerah Kota Madiun yang khas dan wajib dilestarikan.
"Nasi Pecel Madiun harus membumi. Artinya dikenal oleh masyarakat luas. Tidak hanya di Madiun tapi juga luar Madiun. Kegiatan hari ini merupakan salah satu cara mewujudkannya," ujar Wali Kota Madiun Maidi di sela kegiatan Festival Pecel Pincuk, Sabtu (22/6).
Dalam kegiatan festival tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun membagikan lebih dari 12.000 nasi pecel yang dikemas dalam pincuk daun pisang bagi masyarakat yang hadir.
Warga yang hadir sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Terlebih, Pemkot Madiun juga mengundang sejumlah artis ibu kota untuk menyemarakkan kegiatan tahunan tersebut. Artis yang ada di antaranya Indra Bekti, Chika Jessica, Via Vallen, dan lainnya.
Guna membaur dengan masyarakatnya, Wali Kota Maidi bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kota Madiun Yuni Setyawati Maidi, Wakil Wali Kota Madiun Inda Raya bersama suami R Bagus Aditama menyempatkan diri meladeni sejumlah warga, pembawa acara, dan artis yang meramaikan kegiatan tersebut.
Menurut Wali Kota Maidi, nasi pecel Kota Madiun sangat khas dan beda dengan daerah lainnya. Karena itu harus dijadikan ikon. Baik bumbu sambal pecelnya, isian sayurannya, hingga lauknya.
Nasi pecel pincuk asal Kota Madiun begitu khas dengan sayuran berupa daun kenikir, daun pepaya, daun bayam, kecambah, bunga turi, krai rebus, dan lalapan lamtoro serta daun kemangi. Selain itu, dilengkapi rempeyek, kering tempe, serta serundeng.
Untuk sambalnya, pecel Madiun ditambahkan daun jeruk purut. Sedangkan daerah lain biasanya ditambahkan kencur. Selain itu, gula yang digunakan di sambal pecel Madiun adalah gula Jawa, sedangkan daerah lain memakai gula pasir.
"Jadi rasanya lebih mantap. Ciri khas ini yang harus dipertahankan. Yang kangen dengan pecel Madiun, biar langsung datang kesini," kata Maidi.
Guna menyediakan 12.000 nasi pecel pincuk, Pemkot Madiun melibatkan sejumlah pihak, di antaranya Tim penggerak PKK, UKMM, para penjual nasi pecel di kota setempat, juga partisipasi semua dinas, BUMN, BUMD, dan perhotelan.
Selain mempromosikan nasi pecel Madiun, melalui kegiatan tersebut Pemkot Madiun juga ingin mengenalkan minuman pendamping pecel khas Madiun, yakni tape kambang.
"Sekali lagi, acara ini sekaligus ingin mengenalkan dan memperkuat "branding" kuliner khas Kota Madiun yakni pecel pincuk dan tape kambang," katanya.
Adapun tape kambang adalah minuman yang di dalamnya berisi tape singkong, sirup gula merah, dan kelapa yang diiris kecil-kecil. Guna menambah kesegaran bisa dicampur es batu.
Saat semua bahan dicampur, irisan kelapa terapung atau mengambang di dalam gelas ataupun mangkuk. Karena itu diberi nama tape kambang.
"Minuman ini Ini sudah mulai jarang, dan bahkan tenggelam. Kami ingin mengenalkan itu kembali," tambah Maidi.
Sementara, salah satu warga setempat Kartiko mengaku senang dengan agenda festival Pecel Pincuk tersebut. Baginya, kuliner nasi pecel khas Madiun, tidak kalah enaknya dengan makanan kekinian yang lagi "hits" saat ini, seperti ayam geprek.
"Makan nasi pecel ramai-ramai seperti ini rasanya sangat enak dan seru," kata Kartiko yang merupakan warga Kelurahan Nambangan Kidul, Kota Madiun.
Dalam kegiatan itu, para pejabat, artis, dan ribuan warga yang memadati Alun-Alun Kota Madiun terlihat menikmati sajian nasi pecel pincuk tersebut secara bersama-sama.