Surabaya (ANTARA) - Ketua DPD Partai Nasional Demokrat (NasDem) Kota Surabaya Sudarsono menegaskan bahwa rencana dirinya mundur dari jabatannya bukan karena gagal memenuhi target perolehan kursi DPRD Surabaya dalam Pemilihan Legislatif 2019.
"Saya sudah empat tahun jadi Ketua DPD Partai NasDem Kota Surabaya. Saya sudah cukup mengantarkan Partai NasDem di Pemilu 2019. Saatnya melakukan regenerasi agar organisasi menjadi sehat," kata Sudarsono kepada Antara di Surabaya, Kamis.
Meskipun tidak signifikan perolehan suara dalam Pemilu 2019, namun menurut Sudarsono yang kerap dipanggil Cak Dar ini cukup lumayan bagus di tengah partai-partai lama pada kehilangan kursi. Sedangkan suara Partai NasDem Surabaya sendiri naik 100 persen dan kenaikan kursi dari 2 kursi menjadi 3 kursi.
"Jadi tidak benar kalau saya mundur karena tidak memenuhi target," ujarnya.
Cak Dar mengakui memang dirinya punya target lima kursi dalam Pemilu 2019, namun akhirnya hanya dapat tiga kursi. "Tapi masih lumayan bagus kan dari pada Hanura kehilangan tiga kursi, Demokrat kehilangan dua kursi dan PAN hilang satu kursi," katanya.
Ia menjelaskan kalau dirinya memang berencana mundur karena tugasnya sudah selesai dan Partai NasDem Surabaya, hanya saja hingga saat ini belum mengirim surat pengunduran diri. "Saya belum kirim surat, itu kan masih rencana. Tapi saya tetap mundur," katanya.
Saat ditanya kapan kirim surat pengunduran diri, Cak Dar mengatakan untuk kapannya ia belum tau karena semua itu masih rencana.
Sementara itu, Sekretaris DPD Partai NasDem Surabaya Hari Santosa membenarkan bahwa ketuanya berencana mengundurkan diri. "Rencananya gitu. Itu disampaikan waktu buka puasa bersama Ramadhan lalu," katanya.
Hanya saja, lanjut dia, hingga saat ini belum ada surat surat resmi pernyataan pengunduran diri dari Sudarsono, melainkan hanya sebatas omongan saja.
Namun Hari membantah bahwa mundurnya Sudarsono akibat perolehan suara NasDem di Surabaya tidak sesuai target. Bahkan kursi NasDem Surabaya mengalami kenaikan dari sebelumnya dua kursi menjadi tiga kursi.
"Tidak ada kaitannya dengan itu. Beliau mundur karena usianya sudah tua," katanya.
Begitu juga ditanya apakah mundurnya Sudarsono karena gagal menjadi anggota DPRD Jatim pada Pemilu 2019, Hari mengatakan tidak ada kaitannya. "Beliau sempat ngomong, seandainya jadi pun, tetap mundur biar bisa konsentrasi di DPRD," katanya.
Adapun pengganti Sudarsono jika benar-benar mundur dari jabatannya, menurut Hari semua itu yang menentukan DPP NasDem. "Selama ini kalau di NasDem masih memakai sistem penunjukan. Biasanya pelaksana tugas (Plt) dulu," katanya.
Ketua NasDem Surabaya mundur tak terkait kegagalan penuhi target pemilu
Kamis, 20 Juni 2019 20:01 WIB
Saya sudah cukup mengantarkan Partai NasDem di Pemilu 2019. Saatnya melakukan regenerasi agar organisasi menjadi sehat