Surabaya (ANTARA) - Kepolisian Daerah Jawa Timur menggandeng para pendekar yang ada di wilayah itu saat kegiatan halal bihalal di Mapolda setempat, Rabu untuk menolak kerusuhan setelah Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan pihaknya mengajak ratusan perwakilan pendekar yang hadir untuk bersama-sama berkomitmen menjaga Jatim dan tak ingin kerusuhan pascapemilu, seperti pada 22 Mei lalu di Jakarta menular ke wilayahnya.
"Ini akan kami ajak bersama-sama untuk menjaga Jatim menolak kerusuhan untuk Indonesia damai. Kami akan menggelorakan terus untuk Indonesia damai dari Jatim menjadi percontohan di provinsi lain," katanya.
Luki mengatakan ada lima juta pendekar di Jatim. Hal ini merupakan kekuatan besar yang dimiliki Jatim untuk menjaga NKRI dan menolak aksi kekerasan.
"Kami mengumpulkan perguruan pencak silat se-Jatim, kata ketua IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) Jatim memiliki 242 perguruan silat, dan memiliki hampir lima juta pendekar. Ini sungguh luar biasa, apabila para pendekar bersatu, perguruan silat bersatu dari 242 menjadi kekuatan yang besar untuk menjaga NKRI," ujar Luki.
Sementara itu, Ketua IPSI Jatim yang juga merupakan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jatim Supratomo mengatakan pihaknya memang telah berkomitmen untuk turut mengabdi kepada bangsa. Salah satunya dengan terus mengukir prestasi.
"Ini suatu yang luar biasa bagi kami karena para perguruan pencak silat merupakan pilar budaya bangsa yang bekerja melakukan pengabdian untuk melestarikan budaya bangsa dan untuk meningkatkan prestasi pencak silat Indonesia di dunia internasional," tuturnya.
Polda Jatim gandeng para pendekar tolak kerusuhan
Rabu, 19 Juni 2019 15:37 WIB
Ini akan kami ajak bersama-sama untuk menjaga Jatim menolak kerusuhan untuk Indonesia damai. Kami akan menggelorakan terus untuk Indonesia damai dari Jatim menjadi percontohan di provinsi lain