Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur akan menggelar "Watu Ulo Pegon (Waton) Parade 2019" untuk melestarikan alat transportasi zaman dulu yang ditarik oleh sapi atau dikenal dengan sebutan pegon, yang digelar pada Minggu (23/6) di Balai Desa Sumberejo hingga Pantai Watu Ulo Kabupaten Jember.
"Kegiatan itu untuk menggerakkan potensi ekonomi lokal dan memberdayakan masyarakat sekitar, serta melestarikan pegon di pesisir selatan Jember," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jember, Anas Makruf di Jember, Jumat.
Ia mengatakan Waton Parade 2019 menjadi momentum untuk mengikutsertakan potensi Pantai Watu Ulo sebagai wilayah pesisir selatan dengan masyarakat yang bekerja sebagai nelayan, sehingga persiapan telah dilakukan untuk menyukseskan agenda tahunan yang digelar di Kecamatan Ambulu, tepatnya di tempat wisata Pantai Watu Ulo.
"Kami juga memeriahkan kegiatan Waton Parade 2019 dengan festival bakar ikan yang seiring dengan program pemerintah dalam menggerakkan masyarakat gemar untuk makan ikan dan pengumuman Gus dan Ning Jember 2019," katanya.
Ia mengatakan panitia tidak memberikan batasan untuk peserta festival bakar ikan, sehingga semua lapisan masyarakat mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sebagai peserta dalam kegiatan tersebut.
"Ada sekitar 200 kuota peserta yang disesuaikan dengan tempat bakar ikan yang disediakan dan panitia juga menyediakan peralatan lainnya seperti arang dan kipas," katanya.
Bahkan, panitia juga menyediakan dua ekor ikan beserta nasi, serta bumbu bakar ikan, sehingga peserta langsung bisa menikmati hasil bakar ikannya dan pendaftaran festival bakar ikan tersebut gratis.
Meski tidak ada pemenang dalam festival bakar ikan, panitia akan memberikan hadiah bagi peserta yang masuk dalam kreteria tertentu, seperti peserta paling heboh akan langsung mendapatkan hadiah dari panitia.
"Kami juga akan melibatkan mahasiswa asing yang ada di Jember untuk ikut naik pegon, sehingga peserta yang mengikuti Waton Parade 2019 harus menggunakan pakaian adat, sehingga kegiatan itu dapat " demikian Anas Makruf.