Surabaya (ANTARA) - Kumpulan petani durian Wonosalam, Jombang, Jawa Timur menggagas terbentuknya Asosiasi Petani Durian Indonesia (APDURI), sebagai upaya mencari terobosan dalam pemberdayaan petani dan inovasi pertanian durian.
"Sudah sejak lama, Wonosalam di Jombang, dikenal secara alami sebagai sentra pertanian durian, dan semalam lebih 50 petani durian telah berkumpul dan sepakat menggagas satu tonggak penting pertanian dan perkebunan durian Tanah Air dengan pendirian asosiasi untuk mewadahi pemberdayaan petani durian," kata salah satu penggagas, Rully Anwar dalam keterangan persnya, Kamis.
Rully mengatakan, ide pendirian APDURI muncul ketika para petani dan pimpinan perkebunan durian menggelar silaturahmi petani durian di Kafe Bido, di areal wisata DeDurian Park, Wonosalam, Jombang.
"Kami ingin ada lompatan dalam pertanian durian dari hulu ke hilir, termasuk dalam soal pemberdayaan petani. Dan harapannya asosiasi bisa menjadi jembatannya," katanya.
Dengan berhimpun dalam asosiasi, kata dia, petani durian akan bisa membangun edukasi pada publik tentang durian.
"Durian itu rajanya buah. Tapi kenapa petani durian belum mampu menjadi berdaya secara ekonomi, tentu karena banyak hal, di antaranya tata niaga, budi daya tanam dan pascapanen komoditi durian yang hanya berjalan apa adanya, mengalir dari tahun ke tahun. Maka, dengan kebersamaan dalam asosiasi ini adalah hal kongkret menentukan langkah," katanya.
Ia berharap, dengan gagasan asosiasi akan mampu membangun jejaring nasional dengan petani di seluruh Indonesia, dan optimistis bisa membangun swasembada pangan nasional dari komoditi durian.
"Sehingga ke depan tidak perlu lagi ada impor durian, tapi sebaliknya kita ekspor durian. Apalagi permintaan untuk itu sangat besar, terutama dari China. Dan ini adalah momentum kebangkitan bagi petani durian dengan terbentuknya APDURI," tuturnya.
Direktur utama DeDurian Park - Wonoslaam Yusron Aminulloh, yang didapuk sebagai penasehat APDURI mengatakan pembentukan asosiasi adalah upaya kesungguhan para petani durian yang ingin saling sinergi adalah langkah visioner.
"Para petani durian selama ini adalah petani yang mandiri. Mereka relatif tidak banyak pembinaan, tapi terus bergerak menanam, merawat hingga akhirnya proses panen. Tapi sering terbentur kendala klasik, tengkulak dan tidak punya teknologi pascapanen yang siap menampung hasil produksi," katanya.
Dengan berdirinya asosiasi, kata dia, diharapkan bisa secara bersama dicarikan jalan keluar termasuk dengan melibatkan agrowisata kebun durian terintegrasi DeDurian Park.
Direncanakan akhir tahun 2019, APDURI akan mengelar Jambore Petani Durian Nusantara 2019 di DeDurian Park, Wonosalam, Jombang dengan membahas inovasi pertanian durian dan teknologi pascapanen dan tata niaga durian. (*)