Surabaya (ANTARA) - Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Tempat Pemungutan Suara (TPS) 24 Jalan Rembang Selatan, Kelurahan Dupak, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya, Jatim, Adi Slamet meninggal dunia usai bertugas saat Pileg 2019 pada 17 April lalu.
"Tadi pagi pukuk 10.10 WIB, Pak Slamet meninggal di RSUD Soetomo," kata salah seorang tetangga almarhum, Agustin Poliana kepada ANTARA di Surabaya, Selasa.
Menurut dia, setalah pemungutan suara pada 19 April lalu, kondisi almarhum sudah drop karena kelelahan. Mendapati hal itu, lanjut dia, pihak kekuarga membawanya ke Rumah Sakit William Booth Surabaya dan sempat dirawat selama tiga hari di Ruang ICU.
Kondisi almarhum tidak kunjung membaik sehingga dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan pada Senin (29/04). Namun pada Selasa (30/4) dinyatakan meninggal oleh dokter dengan diagnosa infeksi paru-paru menyebar ke organ lain yakni jantung, liver, dan ginjal (komplikasi).
"Semoga tidak ada lagi petugas KPPS yang meninggal lagi. Para petugas KPPS memang bertugas tidak mengenal lelah dan siap kapan saja diminta datang untuk menjalankan tugas dengan ikhlas," kata Agustin yang juga Ketua Komisi D Bidang Kesra DPRD Surabaya.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya Wahyu Kuncoro saat dikonfirmasi membenarkan Ketua KPPS TPS 24 Rembang Selatan Adi Slamet meninggal dunia. "Iya benar. Kami juga dapat informasi soal itu," katanya.
Hingga saat ini yang sudah ada sembilan anggota KPPS yang meninggal dunia. Selain, Adi Slamet sebelumnya juga ada yang meninggal yakni Sunaryo (Ketua KPPS TPS 13 Kapas Madya Baru, Tambak Sari), Thomy Heru Siswantoro (Anggota KPPS TPS 19 Pacar Keling, Tambak Sari), Badrul Munir (Anggota KPPS 19 Kedung Baruk, Rungkut), Hariono (Anggota Linmas TPS 45 Kandangan, Benowo), Sukadino (Anggota KPPS TPS 66 Bulak Banteng, Bulak), Sukardji (Anggota KPPS TPS 36 Dupak, Krembangan), Heriawan (Sekretaris Panitia Pemungutan Suara /PPS Siwalankerto) dan Suhardiman (Linmas di TPS 17 Simokerto).
Menurut Wahyu, dari sembilan anggota KPPS yang meninggal tersebut, empat keluarga almarhum sudah mendapatkan santunan dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Masing-masing mendapat Rp15 juta. "Bisa dicek ke Bakesbanglinmas Jatim," ujarnya. (*)