Jakarta (ANTARA) - Smesco Indonesia berupaya mempopulerkan produk tradisional Gorontalo yakni Kain Karawo, kopiah karanji dan kerajinan dari eceng gondok dari Gorontalo karena dianggap memiliki nilai jual yang tinggi sehingga layak bersaing di pasar dalam maupun luar negeri.
Direktur Utama Smesco Indonesia Emilia Suhaimi di Jakarta, Jumat (12/4), menyatakan mendukung pengembangan berbagai produk khas daerah Gorontalo itu.
"Pada umumnya setiap daerah itu memiliki kekhasan tersendiri, begitu juga di Gorontalo ini. Kain Karawo, dan kopiah karanji, maupun produk kerajinan corak dan mutunya bagus sehingga menurut saya bisa dijual di Jakarta bahkan berpotensi ekspor," ujar Emilia.
Emilia mengatakan Smesco Indonesia menjadi pusat promosi dan pemasaran produk koperasi dan UKM dari 34 provinsi di Indonesia menjadi referensi terbaik bagi para buyer untuk mencari produk-produk unggulan.
Dengan begitu, kain karawo, kopiah karanji, dan kerajinan Gorontalo diharapkan dapat dipasarkanlewat paviliun provinsi di Smesco.
"Kunjungan kami ke daerah-daerah juga dalam rangka untuk mencari produk unggulan dari daerah. Indonesia yang sangat luas ini memiliki banyak produk berkualitas tinggi yang belum diketahui secara luas," ucapnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Umum Dekranas Mufidah Jusuf Kalla yang mengapresiasi produk tradisional Gorontalo yakni kain karawo dan kopiah karanji.
"Industri kerajinan kriya merupakan substektor dari ekonomi kreatif. Berkembang di seluruh Tanah Air dari skala mikro dan menengah. Beberapa produk sudah dapat bersaing di mancanegara, meskipun melewati persaingan yang semakin ketat," ucap Mufidah.
Menurut istri Wakil Presiden JK itu, industri kriya harus terus berbenah agar senantiasa eksis di pasar global.
Salah satu caranya, mendorong Dekranasda Provinsi Gorontalo untuk meningkatkan sumber daya yang ada agar menghasilkan produk kerajinan yang berdaya saing.
Mufidah Jusuf Kalla juga mengatakan kopiah karanji ini akan lebih baik kalau ukurannya ditambah sehingga lebih gagah dipakainya karena kopiahnya lebih tinggi.
"Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah selalu melakukan inovasi dan diversifikasi produk karena tren produk kerajinan sangat cepat berubah. Inovasi dan pemanfaatan teknologi perlu ditingkatkan namun tetap mempertahankan identitas tradisional agar nuansa warisan budaya tetap harmonis dengan kekinian," imbuhnya.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menjelaskan, berbagai upaya terus dilakukan pemerintah agar produk kain sulaman karawo dan anyaman kopiah karanji dapat terus eksis.
Selain memberikan bantuan permodalan dan pelatihan keterampilan, pihaknya menjadikan dua produk itu sebagai produk yang harus digunakan di daerah.
"Dulu kopiah karanji hanya digunakan oleh orang-orang tertentu. Sekarang sudah kita wajibkan bagi para pejabat dan ASN provinsi dan kabupaten/kota. Kain karawo ini kami wajibkan digunakan setiap hari Kamis oleh ASN, instansi vertikal, dan siswa sekolah," jelas Rusli.(*)