Surabaya (ANTARA) - Alumni Universitas Airlangga Surabaya pendukung Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin yang menamakan Ksatria Airlangga bekerja sama dengan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE-KK) akan menggelar bakti sosial tentang kanker serviks secara maraton selama tiga hari berturut-turut di Lamongan dan Jember, Jawa Timur, pada 6-8 April mendatang.
"Kanker adalah penyakit mematikan ke-4 di Indonesia. Karena itu pengetahuan tentang kanker serviks ini sangat penting, terutama bagi perempuan yang sudah aktif secara seksual dan ibu-ibu," kata Koordinator Lapangan Ksatria Airlangga Glenn Tapidingan di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, kanker serviks adalah kanker yang menyerang leher rahim, yaitu bagian terendah dari rahim yang menonjol ke puncak liang senggama (vagina). Kanker serviks tidak menular melalui jabat tangan, keringat, bertukar pakaian atau lainnya. Kasus terbanyak justru akibat terinfeksi kuman papillomavirus (HPV), yang ditularkan melalui kontak seksual.
Untuk itu, lanjut dia, baksos ini penting untuk mendeteksi kanker servik di kalangan para perempuan yang sudah aktif secara seksual dan ibu-ibu. Adapun untuk pelaksanaan baksos di Lamongan, pihaknya bekerja sama dengan Wakil Bupati Lamongan Kartika Hidayati, sedangkan di Jember bekerja sama dengan JOKMA Jatim, Yayasan Tanoker dan Pondok Pesantren At Tanwir Jember.
Tiga titik sasaran baksos yang fokus pada pemeriksaan kanker serviks atau kanker mulut rahim ini akan dipusatkan di Kota Lamongan pada 6 April, lalu dilanjutkan di Kecamatan Slateng, Jember pada 7 April dan terakhir di Kecamatan Kencong, Jember pada 8 April 2019.
Koordinator Program Perempuan Ksatria Airlangga, Noviana Suprajitno, menambahkan kegiatan baksos akan diisi dengan penyuluhan tentang kanker serviks dan kanker payudara. Deteksi dini kanker serviks dilakukan dengan uji IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat), sedangkan pemeriksaan kanker payudara menggunakan metode Sadari (Periksa Payudara Sendiri).
"Dengan IVA test akan terdeteksi apakah seorang perempuan sudah terindikasi kanker serviks atau tidak. Bagi yang tidak, disarankan untuk periksa kembali setiap 6-7 bulan," kata Noviana.
Sementara itu, Koordinator Ksatria Airlangga Teguh Prihandoko menyatakan kegiatan baksos ini merupakan aksi konkret relawan pendukung Capres dan Capres Nomor 01, Jokowi dan Ma'ruf Amin untuk terjun langsung ke masyarakat.
"Lebih dari itu, kami ingin tunjukkan bahwa pendukung Jokowi menaruh perhatian sangat besar kepada perempuan. Karena dari perempuan yang sehat akan lahir generasi yang juga cemerlang," ujar Teguh sambil menambahkan bahwa bulan April adalah bulannya kaum perempuan Indonesia karena bertepatan dengan peringatan Hari Kartini.
Dari Jakarta, deklarator Ksatria Airlangga Heru Hendratmoko mendukung penuh upaya nyata para alumni Unair ini untuk turut serta membantu masyarakat meningkatkan taraf kesehatannya. "Kita tahu selama empat tahun lebih pemerintahan Jokowi menempatkan aspek kesehatan sebagai salah satu program besarnya. Program yang baik ini harus terus dilanjutkan," kata penulis buku "Regenerasi Sel dan Kisah-Kisah Inspiratif" ini.
Komunitas Ksatria Airlangga adalah forum alumni Universitas Airlangga yang pada 11 Januari 2019 mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan capres/cawapres Jokowi–Ma'ruf Amin.
Diketahui Pemilu 2019 diikuti dua pasang calon presiden dan wakil presiden yakni pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. (*)
Ksatria Airlangga gelar baksos deteksi dini kanker serviks di Lamongan dan Jember
Jumat, 5 April 2019 11:08 WIB
Pengetahuan tentang kanker serviks ini sangat penting, terutama bagi perempuan yang sudah aktif secara seksual dan ibu-ibu