Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur terus berupaya mendorong para pelaku usaha industri kecil dan menengah (IKM) di wilayah setempat untuk meningkatkan kualitas usahanya dan bisa bersaing di pasar global.
"Kami memfasilitasi pelaku usaha IKM agar mempunyai potensi untuk ekspor," ujar Kepala Bidang Koperasi dan Usaha Mikro, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi dan Usaha Mikro (DPMPTSPKUM) Kota Madiun, Maryanto, Sabtu.
Selain itu, lanjutnya, Pemkot Madiun juga telah memberikan kemudahan dalam bentuk regulasi dan perizinan untuk dapat melakukan ekspor.
Data menyebutkan, pada tahun 2017 ada sebanyak 23.276 pelaku usaha IKM. Sedangkan, pada 2018 sebanyak 23.360 pelaku usaha. Dengan perincian 20.941 usaha mikro, 2.196 usaha kecil, dan 223 usaha menengah.
Puluhan ribu usaha IKM tersebut sangat memiliki potensi untuk berkembang dan menembus pasar berskala dunia yang terbuka bagi seluruh pelaku usaha.
Potensi itu, lanjut Maryanto, bisa ditingkatkan. Terlebih DPMPTSPKUM sudah memfasilitasi para pelaku usaha dengan kemudahan dalam memroses keperluan untuk pengembangan usaha. Di antaranya seperti prosedur ekspor, perizinan, promosi, hingga pemasaran.
"Jika mereka sukses, akan menjadi multiefek bagi para pelaku usaha IKM lainnya untuk segera mengikuti jejak," kata dia.
Adapun, Dari 23 ribu lebih unit IKM yang ada tersebut, tercatat dapat menyerap sekitar 8.000 tenaga kerja dengan nilai produksi mencapai Rp65 miliar per tahunnya.
Dari puluhan ribu IKM tersebut, sebanyak 60 persen di antaranya merupakan usaha kecil yang bergerak di bidang makanan olahan. Salah satu produk unggulan yang diproduksi adalah sambal pecel, jajanan madumongso, kerupuk puli (lempeng), dan lainnya. Sisanya, produk unggulan kerajinan lain seperti batik, konveksi, dan mebel. (*)
Pemkot Madiun dorong pelaku industri kecil dan menengah tembus pasar global
Sabtu, 30 Maret 2019 14:03 WIB
Kami memfasilitasi pelaku usaha IKM agar mempunyai potensi untuk ekspor