Surabaya (ANTARA) - Indonesia, Amerika Serikat dan Coca Cola Foundation Indonesia (CCFI) bekerja sama meningkatkan akses air minum untuk masyarakat melalui peresmian program Master Meter untuk air minum komunal di Bubutan, Surabaya, Jumat sekaligus memperingati Hari Air se-Dunia.
Program Master Meter diresmikan oleh Direktur Badan Pembangunan Internasional Amerika (USAID), Erin E. Mckee, Direktur Perkotaan, Perumahan, dan Permukiman Bappenas, Tri Dewi Virgiyanti, Konsul Jenderal AS di Surabaya, Mark McGovern, Direktur Pelayanan PDAM Surabaya, Anizar Firmadi dan Ketua Pelaksana Coca-Cola Foundation Indonesia (CCTI) Titie Sadarini.
Direktur Badan Pembangunan Internasional Amerika (USAID), Erin E. Mckee mengatakan, program master meter akan menyediakan air minum bagi 6.000 masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) melalui 1.200 sambungan rumah. Menurut McKee, air bersih penting untuk kesehatan dan kehidupan sehari-hari.
Pada tahun 2019 juga menandai 70 tahun hubungan AS dan Indonesia. Pihaknya bangga telah bermitra dengan Indonesia dan berupaya meningkatkan akses air minum dan sanitasi bagi hampir 5 juta penduduk Indonesia.
"Kami ingin melanjutkan kerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) di bidang air minum, sanitasi dan perilaku higienis pada tahun 2030 dan memastikan akses setara bagi kelompok miskin dan tcrpinggirkan," ujar McKee.
Peresmian program Master Meter merupakan perayaan Hari Air Sedunia 2019, yang tahun ini berfokus mendalami mengapa banyak orang tertinggal dan bagaimana akses terhadap air minum dan sanitasi, serta pengelolaan air secara berkelanjutan dapat mendorong perubahan yang lebih besar.
McKee mengatakan, melalui kemitraan multipihak yang melibatkan USAID IUWASH PLUS, PDAM Surabaya, dan beberapa mitra swasta, termasuk Coca Cola Foundation Indonesia (CCFI) program Master Meter tersebut dikembangkan.
"Program ini menyediakan solusi alternatif untuk melayani MBR perkotaan yang sering tinggal di permukiman informal (dan akibatnya tidak dapat memiliki lahan) sehingga menyulitkan PDAM untuk menyediakan akses melalui sambungan reguler," katanya.
Direktur Pelayanan PDAM, Anizar Firmadi mengatakan melalui program ini, PDAM menyediakan infrastruktur dan layanan hingga ke master meter, dan masyarakat dengan dukungan dari program terkait akan mengelola distribusi air, termasuk operasional dan pemeliharaannya.
"Pemerintah Kota Surabaya bcrkomitmcn untuk menyediakan akses yang terjangkau bagi semua, tcnnasuk MBR. Tingkat akses air minum di Surabaya saat ini sudah mencapai 98 persen, sebagian besar sisanya berada di area yang sulit. Program Master Meter merupakan salah satu terobosan untuk mcncapai akses 100 persen," katanya.
PDAM Surabaya menghargai kemitraan dengan Amerika Serikat untuk penanganan layanan esensial, seperti air minum, yang sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Senada dengan Anizar, Direktur Perkotaan, Perumahan, dan Permukiman Bappenas, Tri Dewi Virgiyanti mengapresiasi program ini di Surabaya, di mana Pemerintah-Donor-Swasta berkolaborasi untuk memberikan layanan air minum bagi MBR melalui program Master Mater.
Bappenas berharap inisiatif ini dapat direplikasi di kota lain di Indonesia sehingga dapat mempercepat pencapaian akses universal.
Sementara itu Ketua Pelaksana CCFI, Titie Sadarini mengatakan, komitmen CCFI adalah membangun negeri bersama dan hal ini juga sesuai dengan tujuan mereka pada tahun 2020, yaitu mengembalikan air yang kami gunakan untuk produksi minuman kami dengan aman kepada masyarakat dan alam.
"Sebagai bagian dari program keberlanjutan, melalui kemitraan dengan USAID IUWASH PLUS, Coca-Cola turut mendukung pembangunan sistem master meter yang akan meningkatkan akses air minum bagi masyarakat di wilayah ini dan sekitamya. Sekitar 880 rumah tangga akan mendapat dampak dari program ini," ujarnya.
Kemitraan keberlanjutan untuk program Master Meter di Surabaya diharapkan mampu membangun sekitar 30 sistem master meter yang melayani lebih dari 6.000 masyarakat, di mana 20 di antaranya didukung oleh CCFI. Pembangunan ini diharapkan selesai pada Agustus 2019. (*)
Peringati Hari Air, Indonesia-AS dan Coca Cola tingkatkan akses air minum
Jumat, 22 Maret 2019 19:32 WIB
Program ini menyediakan solusi alternatif untuk melayani MBR perkotaan yang sering tinggal di permukiman informal (dan akibatnya tidak dapat memiliki lahan) sehingga menyulitkan PDAM untuk menyediakan akses melalui sambungan reguler