Jember (ANTARA) - Banjir yang menggenangi ratusan rumah warga di Desa Wonoasri, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin, berangsur-angsur mulai surut dengan ketinggian air berkisar 30 hingga 80 centimeter.
"Cuaca cukup cerah dan tidak turun hujan, mudah-mudahan banjir segera surut dan warga bisa kembali beraktivitas seperti sedia kala," kata Kepala Desa Wonoasri Sugeng Riyadi.
Sebanyak 260 rumah warga yang tersebar di empat rukun warga (RW) di Dusun Kraton, Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember, terendam banjir dengan ketinggian air 60 centimeter hingga 1 meter setelah hujan deras mengguyur kawasan hulu hingga menyebabkan luapan Sungai Gladak yang membanjiri permukiman warga pada Minggu (17/3).
Sugeng mengatakan, sebanyak dua dapur umum sudah didirikan sejak Minggu (17/3) untuk memenuhi kebutuhan makanan sebanyak 260 kepala keluarga atau 1.300 jiwa yang terdampak banjir.
Dapur umum itu ditangani Palang Merah Indonesia (PMI) Jember dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dengan bantuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember.
"Pagi tadi sudah didistribusikan makanan kepada korban yang terdampak banjir, karena mereka belum bisa memasak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga kebutuhan logistik dipasok dari BPBD Jember yang ditempatkan di posko bencana di Balai Desa Wonoasri," katanya.
Ia mengatakan, BPBD akan berkoordinasi dengan Puskesmas Curahnongko untuk menyiagakan petugas di posko bencana, untuk melayani warga yang mengeluhkan sakit atau mengalami gatal-gatal akibat banjir yang merendam permukiman selama dua hari terakhir ini.
"Petugas juga akan turun ke rumah-rumah warga untuk memantau apakah ada warga yang menderita sakit, namun sejauh ini belum ada laporan warga yang mengalami sakit," ujarnya.
Sugeng berharap tidak lagi turun hujan deras selama berjam-jam yang dapat menyebabkan banjir di wilayah Dusun Kraton karena banjir di Dusun Kraton karena hujan deras yang mengguyur di hulu sungai menyebabkan air Sungai Gladak meluap ke permukiman warga.
BPBD Jember juga mengirimkan tangki air bersih untuk menyuplai kebutuhan warga yang terdampak banjir karena sebagian sumur warga terendam banjir dan tidak bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.(*)
Baca juga: Banjir merendam ratusan rumah warga di Wonoasri Jember
Baca juga: BPBD-PMI Jember dirikan dapur umum untuk korban banjir Wonoasri