Jember (ANTARA) - Ratusan siswa SDN Wonoasri 01 terpaksa diliburkan akibat banjir di Desa Wonoasri, kabupaten Jember, Jawa Timur, yang masih menggenang di kawasan setempat pada Senin.
"Air yang menggenangi sekolah setinggi 15-30 cm dan pihak sekolah memutuskan untuk meliburkan siswanya," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo.
Di SDN Wonoasri 01, terdapat enam kelas dengan jumlah siswa sebanyak 166 anak, sehingga ratusan anak tersebut diliburkan sementara karena air masuk ke ruang kelas.
"Kami bersama sejumlah pihak menguras air yang menggenangi ruangan kelas dan membantu membersihkan ruang kelas tersebut, agar keesokan harinya bisa digunakan kembali untuk kegiatan belajar mengajar," ujar Heru.
Dia mengatakan, banjir di Dusun Kraton, Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo, sudah berangsur-angsur surut, karena ketinggian air sungai kembali normal. Kendati demikian, BPBD tetap waspada dan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak di posko bencana yang berada di Balai Desa Wonoasri.
"Dapur umum sudah didirikan di dua lokasi untuk menyuplai kebutuhan makan warga yang terdampak banjir di empat RW di Dusun Kraton, karena warga masih belum bisa memasak untuk kebutuhan sehari-hari," ujarnya.
Kades Wonoasri Sugeng Riyadi mengatakan, banjir yang melanda Dusun Kraton berdampak terhadap 260 kepala keluarga atau sekitar 1.300 jiwa, sehingga BPBD Jember mendirikan posko bencana di Balai Desa Wonoasri karena air masih menggenangi sejumlah kawasan.
"Kebutuhan makanan warga yang terdampak banjir dipasok dari dua dapur umum dan mudah-mudahan tidak lagi turun hujan dengan intensitas tinggi, karena dapat terjadi banjir lagi di Dusun Kraton," katanya.
Baca juga: Banjir merendam ratusan rumah warga di Wonoasri Jember
Baca juga: BPBD-PMI Jember dirikan dapur umum untuk korban banjir Wonoasri
Baca juga: Banjir di Wonoasri Jember mulai surut, ketinggian air 30-80 cm
Terendam banjir, ratusan siswa SDN Wonoasri 01 di Jember diliburkan
Senin, 18 Maret 2019 18:52 WIB
Air yang menggenangi sekolah setinggi 15-30 cm dan pihak sekolah memutuskan untuk meliburkan siswanya