Bangkalan (ANTARA) - Jalur lalu lintas penghubung antarkabupaten di Pulau Madura, Jawa Timur, yakni di Kabupaten Bangkalan, Minggu siang sekitar pukul 14.30 WIB tergenang banjir, akibat hujan deras yang mengguyur wilayah itu.
Genangan banjir terjadi di Jalan Raya Blega, Bangkalan, serta di sepanjang jalan raya Jrengik, Sampang yang merupakan perbatasan dengan kabupaten Bangkalan.
Di Blega, Bangkalan, genangan banjir itu terjadi akibat luapangan sungai, sehingga air menggenangi jalan raya dengan ketinggian genangan antara 20 Cm hingga 40 Cm.
"Pengendara yang melintas sebaiknya berhati-hati, karena banjir yang terjadi di daerah padat penduduk dan di pasar tradisional Blega," kata Fathor Arifin kepada Antara per telepon, Minggu sore.
Warga Pamekasan asal Desa Kertagena Daya, Kecamatan Kadur ini menuturkan, meski genangan banjir tidak terlalu tinggi, namun, beberapa kendaraan yang mencoba menerobos genangan banjir ada yang macet.
Selain di Jalan Raya Blega, genangan juga terjadi di Jalan Raya Jrengik akibat luapan Sungai Nyiburan.
Genangan banjir di Pasar Tradisional Buah Blega ini merupakan kali ketiga selama Januari hingga Maret 2019.
Sebelumnya pada 18 Januari 2019, kawasan ini juga pernah dilanda banjir. Kala itu, banjir tidak hanya menggenangi jalan raya, tetapi juga perkampungan warga, seperti Kampung Laok Songai, Kampung Segit, Kampung Palanggeren, Kampung Dejeh Songai dan Kampung Karang Kemasan.
Peristiwa kedua pada 28 Januari 2019. Kala itu, menyebabkan arus lalu lintas dari Bangkalan menuju Sampang dan sebaliknya lumpuh, hingga mencapai tiga jam lebih.
Menurut catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bangkalan, Kecamatan Blega, merupakan satu dari tiga kecamatan yang memang rawan terjadi bencana alam jenis banjir.
Dua kecamatan lainnya yang juga rawan banjir adalah Kecamatan Sepuluh, dan Tanjung Bumi, sedangkan kawasan rawan puting beliung meliputi, Kecamatan Kota, Burneh, dan Tanah Merah.
Sementara itu, untuk kawasan rawan longsor ada di wilayah perbukitan di Bangkalan yakni Galis, Konang, Kokop, dan Geger.
Sedangkan lahan pertanian yang rawan banjir meliputi kecamatan Arosbaya, Klampis, Tanjung Bumi, dan Socah serta kecamatan Kamal. ***3***