Jember (ANTARA) - Bupati Jember Faida berharap pusat perbelanjaan di daerahnya bisa menjadi salah satu objek wisata edukasi, sehingga masyarakat yang akan berbelanja bisa sekaligus menikmati wisata dan mendapatkan edukasi.
"Seharusnya pergi ke mal untuk berbelanja, berwisata, juga mendapat edukasi," kata Bupati Jember Faida saat memberikan sambutan pada pembukaan Panggon Pandhalungan dalam rangka memperingati tiga dekade Lippo Malls Indonesia (LMI) di Lippo Plaza Kabupaten Jember, Jumat.
Menurutnya, pusat perbelanjaan sudah seharusnya menjadi tempat wisata edukasi, sehingga dengan menjadi tempat wisata edukasi, maka tempat perbelanjaan akan ikut tumbuh.
Selain menampilkan kebudayaan, lanjut dia, acara tersebut juga menyediakan berbagai produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Jember, seperti jajanan tradisional hingga kerajinan tangan.
"Hal itu sebagai satu awalan bahwa mal pun harus bisa menjadi panggungnya UMKM dan panggungnya seni tradisional asli Kabupaten Jember, seperti kesenian Ta’butaan yang biasanya ada di ujung pelosok," katanya.
Sementara Operational Manager Lippo Plaza Glenn Sianturi mengatakan, kegiatan Panggon Pandhalungan sebagai wujud apresiasi kebudayaan yang ada di Indonesia, karena menampilkan kesenian khas Jember seperti Tari Lahbako, Can Macanan Kadduk, serta ada bazar jajanan tradisional hasil usaha mikro, kecil, dan menengah.
"Panggon Pandhalungan dimulai dengan menampilkan Mini Museum Exhibition untuk pembelajaran tentang kebudayaan Jember, khususnya untuk generasi milenial agar dapat tertarik dan belajar bersama mengenai kebudayaan kota Jember," katanya.
Kegiatan itu juga sebuah bentuk kepedulian dari pihak pusat perbelanjaan untuk ikut memajukan seni budaya dan perekonomian di Kabupaten Jember, khususnya untuk mengangkat produk lokal Jember. (*)