Surabaya (Antaranews Jatim) - Seorang penumpang pesawat terbang diamankan saat turun di Bandar Udara (Bandara) Internasioal Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, setelah diketahui membawa ratusan amunisi senjata api berbagai jenis, kata perwira kepolisian setempat.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera kepada wartawan di Surabaya, Minggu malam, menyebut pelakunya berinisial SP, usia 36 tahun, warga Bukit Pakis Utara, Surabaya.
"Pelaku menumpang pesawat China Airlines CI-751 dari negara Taiwan, transit di Singapura, sebelum kemudian mendarat di Bandara Internasional Juanda pada sekitar pukul 23.00 WIB Sabtu malam, 23 Februari," katanya.
Barang-barang bawaan SP dinilai mencurigakan saat melewati deteksi Sinar X di Bandara Juanda Surabaya.
"Kemudian dilakukan pemeriksaan secara manual dengan membongkar barang-barang di dalam koper yang dibawanya," ucap Barung.
Petugas menemukan lima bungkus mencurigakan berbalut isolasi warna putih yang ditempatkan di antara tumpukan baju di dalam koper.
Menurut Barung, lima bungkus berbalut isolasi warna putih itu setelah dibongkar berisi total 400 butir proyektil senjata api berbagai jenis. "Juga ada beberapa bagian senjata api yang dibawanya," katanya.
SP dalam penerbangan itu tidak sendirian, melainkan bersama tiga anggota keluarganya, masing-masing berinisial SoP, TV dan SIP, yang semuanya terdata sebagai warga negara Indonesia.
"Mereka mengaku pulang liburan dari Oregon, Amerika Serikat. Dari sanalah ratusan proyektil senjata api berbagai jenis ini didapat," ucap Barung.
SP dalam proses penyelidikan sempat menunjukkan karto anggota Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) Nomor 1177/13/B/2017 atas namanya sendiri.
Barung menandaskan sampai sekarang proses penyelidikan masih berlangsung. "Kami menduga ratusan amunisi proyektil dan beberapa bagian senjata api itu dibawanya masuk ke Indonesia secara illegal," katanya. (*)
Penumpang Pesawat Bawa Ratusan Amunisi Senjata Api Diamankan
Minggu, 24 Februari 2019 23:04 WIB
Mereka mengaku pulang liburan dari Oregon, Amerika Serikat. Dari sanalah ratusan proyektil senjata api berbagai jenis ini didapat