Malang (Antaranews Jatim) - Guna mewadahi sekaligus mengembagkan startup di Kota Malang, pemkot setempat menganggarkan dana Rp185 miliar untuk membangun Rumah Kreatif pada 2020.
Wali Kota Malang Sutiaji di Malang, Sabtu, mengatakan untuk mewujudkan Rumah Kreatif tersebut, tahun ini akan dilakukan perencenaan detailnya (DED) dan studi kelayakan (FS). Pada tahun 2020 baru dilakukan pembangunan fisiknya.
"Dengan adanya Rumah Kreatif, anak-anak muda ( kaum milenial) yang memulai usahanya dapat belajar agar usahanya dapat terwujud. Begitu juga bagi para pelaku start-up yang sudah jalan bisa lebih mengembangkan usaha mereka dengan fasilitas yang disediakan pemerintah tersebut," kata Sutiaji di sela kegiatan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Menurut Sutiaji, tujuan pendirian Rumah Kreatif ini untuk menampung aspirasi dan ide-ide cemerlang kaum milenial yang akan mendirikan atau merintis usaha baru dan para pelaku start-up untuk berkreasi dan mengeksplore kemampuannya agar bisa terwujud.
Politikus Partai Demokrat itu mengatakan saat ini dan ke depan kaum milenial akan sangat berpengaruh besar pada kehidupan bangsa Indonesia. Terkait dengan berkembangan teknologi digital, semua industri di Kota Malang seharusnya mengantisipasi dengan memanfaatkan teknologi agar lebih efisien dan dapat bersaing di tingkat global.
Menyinggung lokasi dibangunnya Rumah Kreatif tersebut, Sutiaji mengatakan di lahan eks PDAM lama atau di Jalan A Yani. "Mudah-mudahan DED dan FS-nya segera tuntas, sehingga pembangunan bisa segera dimulai dan tahun depan sudah bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh para pelaku usaha, baik sudah berjalan maupun mereka yang baru merintis usahanya," ujarnya.
Sutiaji menerangkan Rumah Kreatif yang dibangun nantinya akan lebih banyak mengembangkan sub-sektor yang menjadi dominasi ekonomi kreatif. "Harapan kami keberadaan Rumah Kreatif ini juga mampu meminmalisasi atau mengurangi angka pengangguran terbuka yang cukup tinggi di Kota Malang," tuturnya.
Oleh karena itu, lanjut Sutiaji, setiap tahun ditargetkan ada pertumbuhan signifikan terhadap atartup baru. Paling tidak bisa mencapai 70 startp baru. Saat ini pertumbuhan startp baru mencapai 30 hingga 40 usaha rintisan.
Sutiaji mengemukakan angka pengangguran terbuka di Kota Malang saat ini mencapai sekitar 14 ribu jiwa. "Pengangguran ini juga disumbang oleh mahasiswa luar Kota Malang yang telah lulus, namun memilih menetap di kota pendidikan itu.
"Mudah-mudahan dengan berdirinya Rumah Kreatif ini menjadi salah satu solusi untuk mengurangi pengangguran terbuka sekaligus bisa mewadahi gagasan-gagasan cemerlang anak-anak muda maupun para pelaku usaha untuk lebih meningkatkan kualitas, bahkan memunculkan usaha baru yang mampu bersaing, serta bisa menyerap tenaga kerja," katanya (*)