Malang (Antaranews Jatim) - Beberapa pelatih dari tim yang berlaga pada Indonesian Basketball League (IBL) Pertamax 2018-2019 di Gelanggang Olahraga (GOR) Bima Sakti, Kota Malang, mengeluhkan kondisi lapangan yang licin sehingga membuat permainan tidak bisa maksimal.
Keluhan dilontarkan Pelatih Satya Wacana Salatiga Efri Meldi, yang menyatakan bahwa akibat kondisi lapangan yang licin tersebut, membuat tim asuhannya bermain tidak seperti yang diharapkan, karena sulit bergerak dan berlari sesuai dengan strategi yang diterapkan.
"Untuk gim tadi, permainan tidak seperti yang saya harapkan. Tidak bisa bermain, tidak bisa bergerak, lapangannya licin banget. Jadi tidak keluar karakter kita, transisi tidak bisa, lari tidak bisa," kata Efri, di GOR Bima Sakti, Kota Malang, Jumat.
Pada pertandingan antara Satya Wacana Salatiga melawan Prawira Bandung tersebut, Efri harus menelan kekalahan dengan skor 77-69, meskipun dalam permainan sempat berimbang pada kuarter ketiga.
Hal senada juga disampaikan Pelatih Pelita Jaya Victor Gideon Roring mengatakan bahwa, kondisi lapangan yang licin, juga menghantui pemainnya untuk bermain maksimal, meskipun pada pertandingan itu Pelita Jaya membungkam Pacific Caesar Surabaya dengan skor 76-68.
Victor menyatakan bahwa, pemain asuhannya masih mengalami trauma akibat kondisi lapangan yang licin. Bukan tanpa alasan, salah satu pemain Pelita Jaya Wayne Lyndon Bradford mengalai cedera parah akibat mendarat dengan posisi salah setelah melakukan `lay up` pada seri keempat IBL Pertamax 2018-2019, Januari lalu.
Cedera kaki kanan pemain berusia 26 tahun asal Amerika Serikat tersebut, diduga akibat pendaratan kurang mulus karena lantai lapangan GOR Sritex Arena, Solo, terlalu licin.
"Kondisi lapangan juga masih licin. Tapi tidak selicin sebelumnya. Tim saya masih ada trauma luar biasa," kata Victor.
Sementara itu, Pelatih Prawira Bandung Andre Yuwadi menyatakan bahwa dirinya sudah tidak bisa memberikan komentar apapun terkait kondisi lapangan untuk gelaran IBL Pertamax 2018-2019 tersebut, dan hanya bisa melakukan penyesuaian terhadap para pemainnya.
"Saya sudah tidak bisa berkomentar lagi (soal lapangan licin), dua tim sama-sama merasakan masalah itu, dengan sisa yang ada, apapun kendalanya, harus kita sesuaikan. Memang terasa licin, tapi tidak seperti di Solo," kata Andre.
Selain masalah lapangan licin di Solo, seri keenam IBL Pertamax 2018-2019 kembali diganggu keberadaan air di lapangan yang membuat satu laga hari ketiga, Minggu, yaitu Pelita Jaya Basketball versus Stapac Jakarta ditunda.
Dikutip dari keterangan resmi IBL di Jakarta, Minggu, pertandingan yang berlangsung di GOR Pacific, Surabaya mulai pukul 15.30 WIB tersebut sejatinya sudah berjalan hingga pada 54 detik terakhir kuarter pertama harus dihentikan karena air memasuki lapangan.
Situasi tersebut menjadi ulangan hari pertama, di mana dua pertandingan yaitu Pelita Jaya versus Prawira Bandung dan Hangtuah versus Bogor Siliwangi juga harus mengalami pengaturan ulang jadwal akibat genangan air di lapangan. (*)
Lapangan Licin Jadi Keluhan Laga IBL Seri Malang
Jumat, 8 Februari 2019 22:39 WIB
Kondisi lapangan juga masih licin. Tapi tidak selicin sebelumnya.