Tuban (Antaranews Jatim) - Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, Jawa Timur, melakukan pencarian korban yang dilaporkan terjun dari Jembatan Glendeng di Desa Simo, Kecamatan Soko, atas nama Nova Satya Terawan (27), Jumat (1/2).
"BPBD mengerahkan sembilan personel dengan sebuah perahu. Pencarian dilakukan dengan melibatkan masyarakat, juga pihak desa, sejak dilaporkan korban terjun dari jembatan Bengawan Solo," kata Kasi Pencegahan BPBD Tuban Taufik, di lokasi pencarian di Desa Simo, Kecamatan Soko, Tuban, Sabtu.
Pencarian korban, menurut dia, dilakukan tidak hanya di bawah jembatan di sekitar korban terjun dari jembatan Bengawan Solo, tapi dengan menyisir di hilirnya dengan jarak sekitar 4 kilometer.
"Waktu pencarian korban melihat kondisi. Tapi kalau sesuai prosedur pencarian korban selama tiga hari," ujarnya.
Sesuai laporan yang diterima BPBD setempat menyebutkan Nova Setya Terawan, Warga Desa Kendalrejo, Kecamatan Soko, Tuban, dilaporkan terjun dari jembatan Bengawan Solo Glendeng di Desa Simo, Kecamatan Soko, Jumat (1/2) sekitar pukul 20.30 WIB.
Diduga korban nekad terjun ke Bengawan Solo dari jembatan karena ada masalah keluarga. Sebelumnya, korban yang berada di jembatan sempat berusaha dicegah kakak iparnya, tapi tidak berhasil.
Seorang warga Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Bojonegoro Nurali, menjelaskan korban semula asalnya Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Bojonegoro, namun setelah menikah kemudian menetap di Desa Kendalrejo, Kecamatan Soko, Tuban.
Oleh karena itu, kata dia, sejumlah tetangga korban di Desa Sukorejo, juga ikut mencari korban dengan cara memanfaatkan kail pancing.
"Ada lima pengail yang berusaha mencari korban dari tepi Bengawan Solo di bawah jembatan semalaman, tapi tidak memperoleh hasil," ucapnya.
Pantauan Antara ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro dan Tuban, cenderung naik, tapi masih di bawah siaga banjir.
"Ketinggian air Bengawan Solo memang naik, tapi yang masih batas normal tidak menimbulkan banjir," ucap Taufik menambahkan. (*)